Jakarta (ANTARA Newsa) - Berdasarkan survey Survey Climate Asia di Indonesia oleh BBC Media Action Kampanye, perubahan iklim tidak sampai ke masyarakat pedesaan dan tak menginformasikan usaha adaptasi oleh masyarakat.
Studi mengenai perilaku dan respon masyarakat terhadap perubahan iklim yang pertama kali dilakukan di Indonesia ini menemukan bahwa kampanye perubahan iklim tidak sampai kepada masyarakat pedesaan, dan tidak menginformasikan masyarakat mengenai bagaimana mengadaptasi perubahan-perubahan yang mereka hadapi saat ini.
Menurut keterangan persnya, Climate Asia, yang diprakarsai BBC Media Action, mensurvey lebih dari 33.500 orang di Bangladesh, Cina, India, Indonesia, Nepal, Pakistan dan Vietnam.
"Climate Asia dirancang untuk menempatkan pengalaman dan pandangan masyarakat secara langsung sebagai jantung dari upaya penanggulangan perubahan iklim di masa mendatang," ujar Direktur Program Climate Asia Damian Wilson.
Survey tersebut menunjukkan saat upaya luar biasa dikerahkan untuk menginformasikan masyarakat pedesaan mengenai dampak perubahan iklim, sejumlah masyarakat pedesaan dan kota-kota kecil justru berjuang menghadapi dampak perubahan lingkungan.
Hasil riset menunjukan kelompok paling rentan di Indonesia adalah golongan yang paling kurang mendapatkan informasi bagaimana merespon perubahan lingkungan dan paling sedikit meminati perubahan. Padahal, 15 persen dari 5.000 responden menyatakan bahwa mereka beradaptasi bahkan mengubah pekerjaan mereka demi merespon perubahan lingkungan.
Menurut survey ini, yang paham bagaimana merespons perubahan masih sangat rendah di mana 61 persen masyarakat pedesaan mengaku tidak diinformasikan seperti masyarakat kota besar.
Seorang responden di Riau mengaku tidak bisa lagi mengatasi banjir yang kerap terjadi. "Saya tidak bisa tidur jika hujan turun lebat." ujar responden ini.
Sensitivitas perubahan iklim tak bergema di pedesaan
29 Oktober 2013 09:10 WIB
(ANTARA/Anis Efizudin)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013
Tags: