400 polisi antisipasi mogok buruh di Buleleng
29 Oktober 2013 00:17 WIB
Buruh gabungan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Pekerja Indonesia (Aspek), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan organisasi buruh lainnya melakukan unjuk rasa di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Senin (28/10). Unjuk rasa tersebut merupakan persiapan mogok nasional yang rencananya akan dilaksakan pada 1 November mendatang. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Singaraja (ANTARA News) - Sedikitnya 400 polisi dikerahkan untuk mengantisipasi mogok kerja para buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di Kabupaten Buleleng, Bali.
"Setelah dilakukan apel kesiapan antisipasi rencana buruh itu secara berkala saya perintahkan anggota untuk melakukan pemantauan, terutama di kawasan industri yang banyak terdapat buruh," kata Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Beny Arjanto di Singaraja, Senin.
Dia menyebutkan beberapa wilayah yang menjadi prioritas pemantaun, di antaranya Desa Celukan Bawang dan Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak.
"Kedua desa itu merupakan kawasan industri yang tentu saja banyak mempekerjakan buruh," katanya.
Namun sejauh ini pihaknya belum menemukan indikasi adanya gerakan buruh untuk melalukan mogok kerja di Buleleng. "Saya telah lakukan koordinasi dengan sejumlah tokoh buruh dan mereka pastikan tidak akan ikut dalam aksi itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Buleleng Abdul Gafar Makaramah mengaku tidak mendapat instruksi apa pun dari pusat sehingga tidak ikut aksi mogok buruh untuk merespons ajakan KSPI.
"Saya sudah lakukan koordinasi dengan pimpinan SPSI Provinsi Bali dan sepakat kami tidak akan lakukan aksi mogok," katanya. (MDE/M038)
"Setelah dilakukan apel kesiapan antisipasi rencana buruh itu secara berkala saya perintahkan anggota untuk melakukan pemantauan, terutama di kawasan industri yang banyak terdapat buruh," kata Kepala Kepolisian Resor Buleleng Ajun Komisaris Beny Arjanto di Singaraja, Senin.
Dia menyebutkan beberapa wilayah yang menjadi prioritas pemantaun, di antaranya Desa Celukan Bawang dan Desa Tinga-Tinga, Kecamatan Gerokgak.
"Kedua desa itu merupakan kawasan industri yang tentu saja banyak mempekerjakan buruh," katanya.
Namun sejauh ini pihaknya belum menemukan indikasi adanya gerakan buruh untuk melalukan mogok kerja di Buleleng. "Saya telah lakukan koordinasi dengan sejumlah tokoh buruh dan mereka pastikan tidak akan ikut dalam aksi itu," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Buleleng Abdul Gafar Makaramah mengaku tidak mendapat instruksi apa pun dari pusat sehingga tidak ikut aksi mogok buruh untuk merespons ajakan KSPI.
"Saya sudah lakukan koordinasi dengan pimpinan SPSI Provinsi Bali dan sepakat kami tidak akan lakukan aksi mogok," katanya. (MDE/M038)
Pewarta: I Made Tirthayasa
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: