Jakarta (ANTARA News) - Keberadaan 62,6 juta pemuda Indonesia mampu mendorong daya saing bangsa sehingga setaraf dengan negara-negara maju lainnya, kata seorang tokoh pemuda.

Ketua Umum Tunas Indonesia Raya Aryo PS Djojohadikusumo dalam pernyataan memperingati Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 - 28 Oktober 2013 di Jakarta, Senin, menyatakan generasi muda memegang peran penting dan strategis membawa arah perjalanan bangsa.

"Pemuda bisa bertindak nyata dan menjadi faktor kebangkitan bangsa," katanya.

Ia menyebutkan posisi daya saing Indonesia menurut versi laporan World Economic Report (WER) kurun 2013-2014 pada peringatan ke-40, masih di bawah Thailand (37), Brunei Darussalam (26), dan Malaysia (24) tetapi sudah di atas . Filipina (59), Vietnam (70), Laos (81), Kamboja (88), atau Myanmar (139).

Semangat Sumpah Pemuda yang dideklarasikan 85 tahun silam, kata Aryo,seharusnya mampu membakar gelora kaum muda untuk bersama-sama mewujudkan kebangkitan bangsa Indonesia.

"Sumpah pemuda yang kita peringati setiap 28 Oktober bukan sekadar upacara peringatan biasa. Sumpah itu merupakan energi batin yang menjadi ruh nasionalisme dari Sabang sampai Merauke," katanya.

Ikrar kaum muda sekaligus penegasan kecintaan terhadap tanah air, bangsa dan bahasa merupakan modal dasar yang dapat mempersatukan gagasan, tujuan dan perjuangan kaum muda mewujudkan kedaulatan, kemandirian dan kejayaan Indonesia.