Presiden Dewan EU sebut negara Eropa siap akui negara Palestina
23 Maret 2024 13:45 WIB
Ilustrasi - Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/Li Ying/pri.
London (ANTARA) - Presiden Dewan Uni Eropa (EU) Charles Michel pada Jumat mengungkapkan bahwa Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia siap mengakui negara Palestina setelah kondisi yang sesuai terpenuhi.
Michel mengatakan hal itu akan digunakan sebagai pengaruh untuk memulai perundingan perdamaian.
Dia menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di akhir pertemuan puncak EU di Brussels dan menekankan pentingnya untuk memulai proses pengakuan Palestina.
Dia pun menekankan perlunya langkah bersama dari kedua belah pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Michel menyoroti bahwa meskipun perdebatan tentang pengakuan Palestina tidak sepenuhnya dibahas dalam diskusi baru-baru ini, hal ini tetap menjadi keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap negara anggota EU.
Dia membenarkan bahwa beberapa anggota telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan menekankan pentingnya memulai proses terstruktur menuju pengakuan itu dan pentingnya mengakui langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang, khususnya di Israel, sebagai bagian dari proses tersebut.
"Ini bukan topik yang baru kami bahas kemarin sore, tetapi kami telah membahas secara mendalam solusi dua negara dan tujuannya adalah dua bangsa yang hidup berdampingan dalam keamanan, yaitu saling pengakuan, itulah tujuannya dan itulah sebabnya kami berkoordinasi dengan seluruh negara anggota kami,” ujarnya.
“Ada proses sehingga hal ini dapat dilihat sebagai pengaruh untuk mengambil langkah-langkah dan mendukung upaya dimulainya kembali perundingan damai,” lanjut Michel.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Jerman sebut jalan damai Israel-Palestina hanyalah solusi dua negara
Baca juga: Netanyahu tidak ingin melihat negara Palestina berdiri
Michel mengatakan hal itu akan digunakan sebagai pengaruh untuk memulai perundingan perdamaian.
Dia menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di akhir pertemuan puncak EU di Brussels dan menekankan pentingnya untuk memulai proses pengakuan Palestina.
Dia pun menekankan perlunya langkah bersama dari kedua belah pihak untuk mencapai tujuan tersebut.
Michel menyoroti bahwa meskipun perdebatan tentang pengakuan Palestina tidak sepenuhnya dibahas dalam diskusi baru-baru ini, hal ini tetap menjadi keputusan penting yang harus dipertimbangkan oleh setiap negara anggota EU.
Dia membenarkan bahwa beberapa anggota telah mengakui Palestina sebagai negara berdaulat dan menekankan pentingnya memulai proses terstruktur menuju pengakuan itu dan pentingnya mengakui langkah-langkah yang diambil oleh pihak berwenang, khususnya di Israel, sebagai bagian dari proses tersebut.
"Ini bukan topik yang baru kami bahas kemarin sore, tetapi kami telah membahas secara mendalam solusi dua negara dan tujuannya adalah dua bangsa yang hidup berdampingan dalam keamanan, yaitu saling pengakuan, itulah tujuannya dan itulah sebabnya kami berkoordinasi dengan seluruh negara anggota kami,” ujarnya.
“Ada proses sehingga hal ini dapat dilihat sebagai pengaruh untuk mengambil langkah-langkah dan mendukung upaya dimulainya kembali perundingan damai,” lanjut Michel.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Jerman sebut jalan damai Israel-Palestina hanyalah solusi dua negara
Baca juga: Netanyahu tidak ingin melihat negara Palestina berdiri
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: