Jakarta (ANTARA) - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2024, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya memimpin Aksi Bersih Negeri Serentak bersama seluruh unsur masyarakat di Karawang, Jawa Barat, Jumat (8/3).



Selain Menteri Siti, acara itu turut pula dihadiri OASE Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin oleh Ibu Liza Erick Thohir, Perwakilan PJ Gubernur Jawa Barat, Bupati Karawang Aep Syaepuloh, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), dan Rosa Vivien Ratnawati, serta 1.500 peserta lainnya.



Pelaksanaan Aksi Bersih Negeri merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, asosiasi, Bank Sampah, komunitas dan masyarakat. Acara tersebut berpusat di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat yang diikuti secara serentak di 34 lokasi kegiatan yang tersebar di seluruh Indonesia.



Aksi Bersih Negeri di seluruh Indonesia dilakukan di berbagai titik area, meliputi sepadan sungai, danau, pantai dan lokasi lain yang terdapat tumpukan sampah untuk kemudian dikumpulkan, dipilah dan ditimbang. Selanjutnya, sampah anorganik yang mempunyai nilai ekonomi dibawa ke Bank Sampah/Fasilitas berbasis 3R sedangkan sampah organik diolah menjadi kompos atau dengan pengolahan lainnya.



Dalam kegiatan Aksi Bersih Negeri ini dipastikan bahwa seluruh sampah yang dikumpulkan dapat terolah dengan baik sehingga yang nantinya terangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) hanya residu.



Menteri Siti menyampaikan bahwa pencapaian target pengelolaan sampah menuju Indonesia Bersih 2025 sekaligus upaya mengatasi persoalan sampah plastik tidak dapat dilakukan secara biasa-biasa saja, perlu revolusi perubahan perilaku semua pihak untuk mengelola sampah dengan tuntas.



"Aksi Bersih Negeri ini merupakan momentum yang baik untuk terus meningkatkan kolaborasi semua pihak dan bekerja bersama untuk mewujudkan Indonesia Bersih 2025 dan mencapai target Zero Waste Zero Emission,” ujar Siti.



Siti juga menekankan bahwa melalui kegiatan Aksi Bersih Negeri ini, KLHK ingin menekankan jika pengelolaan sampah tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, namun perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat, karena sumber sampah berada di sekitar kita seperti rumah tangga, pasar, industri, dan dari berbagai aktivitas manusia lainnya.



"Ini menjadi persoalan yang harus ditangani serius dan perhatian kita semua,” terang Siti.



Siti juga berharap kegiatan Aksi Bersih Negeri ini dapat menjadi momentum perubahan pola pengelolaan sampah di daerah sehingga kita semua dapat mengejar pencapaian target Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, di mana sampah terkelola sebesar 100 persen pada Tahun 2025, melalui penanganan sampah 70 persen dan pengurangan sampah 30 persen, untuk tercipta Indonesia Bersih 2025 serta pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) tahun 2030, dan target Zero Waste Zero Emission Tahun 2050.



Dengan tema “Atasi Sampah Plastik dengan Cara Produktif”, rangkaian acara HPSN Tahun 2024, termasuk kegiatan Aksi Bersih Negeri diharapkan dapat menjadi momentum penting untuk mengarustamakan isu penyelesaian polusi plastik, memperkuat posisi Pemerintah Indonesia dalam International Legally Binding Instrument on Plastic Pollution (ILBI).



Hal ini sebagai usaha bersama untuk memperkuat posisi sektor pengelolaan sampah sebagai pendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia dan manifestasi prinsip pengelolaan sampah berkelanjutan yang memaduserasikan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup sehingga diharapkan dapat mengatasi polusi plastik dengan cara produktif.