Buruh beraksi di empat kawasan industri jelang mogok massal
28 Oktober 2013 15:25 WIB
Buruh gabungan dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Asosiasi Pekerja Indonesia (Aspek), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), dan organisasi buruh lainnya melakukan unjuk rasa di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Senin (28/10). Unjuk rasa tersebut merupakan persiapan mogok nasional yang rencananya akan dilaksakan pada 1 November mendatang. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean )
Jakarta (ANTARA News) - Para buruh menggelar aksi unjuk rasa di empat kawasan industri di DKI Jakarta dan sekitarnya sejak Senin sampai Rabu (30/10) sebagai langkah awal menjelang aksi mogok massal nasional pada Kamis (31/10) untuk menyuarakan tuntutan mereka.
Menurut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, para buruh akan berunjuk rasa di Kawasan Industri Pulogadung, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Sunter Podomoro dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Para buruh menggelar aksi-aksi tersebut untuk menuntut kenaikan upah minimum, penghapusan sistem alihdaya dan pemberian jaminan kesehatan mulai 1 Januari 2014.
Said mengatakan aksi-aksi sebelum mogok massal ditujukan untuk menyampaikan penolakan terhadap hasil rapat Dewan Pengupahan DKI Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tentang angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan riil buruh.
Dewan Pengupahan sebelumnya menetapkan nilai KHL 2014 sebesar Rp2.299.860.
Menurut para buruh, angka itu lebih rendah dari angka KHL riil yang paling mendekati yakni Rp2.767.320,73.
Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur buruh, Dedi Hartono, mengatakan para buruh di 20 provinsi dan 150 kabupaten/kota telah sepakat menggelar aksi mogok kerja nasional pada 31 Oktober dan 1 November 2013.
Mulai hari ini sampai 30 Oktober akan ada pemanasan aksi yang dimotori Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Pekerja Logam Elektrik Mesin, kata dia.
Menurut Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, para buruh akan berunjuk rasa di Kawasan Industri Pulogadung, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Sunter Podomoro dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Priok.
Para buruh menggelar aksi-aksi tersebut untuk menuntut kenaikan upah minimum, penghapusan sistem alihdaya dan pemberian jaminan kesehatan mulai 1 Januari 2014.
Said mengatakan aksi-aksi sebelum mogok massal ditujukan untuk menyampaikan penolakan terhadap hasil rapat Dewan Pengupahan DKI Jakarta dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tentang angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan riil buruh.
Dewan Pengupahan sebelumnya menetapkan nilai KHL 2014 sebesar Rp2.299.860.
Menurut para buruh, angka itu lebih rendah dari angka KHL riil yang paling mendekati yakni Rp2.767.320,73.
Anggota Dewan Pengupahan DKI Jakarta dari unsur buruh, Dedi Hartono, mengatakan para buruh di 20 provinsi dan 150 kabupaten/kota telah sepakat menggelar aksi mogok kerja nasional pada 31 Oktober dan 1 November 2013.
Mulai hari ini sampai 30 Oktober akan ada pemanasan aksi yang dimotori Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dan Serikat Pekerja Logam Elektrik Mesin, kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013
Tags: