Langkat, Sumut (ANTARA News) - Tujuh desa yang ada di kecamatan Tanjungpura Kabupaten Langkat Sumatera Utara, yang merupakan lumbung padi, hingga kini masih terendam banjir sehingga dikhawatirkan puso akan semakin meluas.
"Ada tujuh desa di Tanjungpura yang merupakan lumbung padi yang masih terendam banjir," kata Kepala Dinas Pertanian Langkat Basrah Daulay di Stabat, Sabtu.
Luasan persawahan akibat banjir juga semakin meningkat, di mana pada banjir pertama merendam 450 hektare sawah yang ada, kini sudah meluas menjadi 945 hektare, katanya.
Sudah 945 hektare persawahan yang terendam banjir di Tanjungpura, kata Basrah Daulay.
Adapun areal persawahan yang terendam banjir di tujuh desa yang ada di Tanjungpura yaitu Pekubuan seluas 80 hektare.
Selain itu di desa Suka Maju seluas 180 hektare, desa Pantai Cermin seluas 103 hektare, Karya Maju seluas 145 hektare, Pematang Cengal Barat seluas 135 hektare, Pulau Banyak 63 hektare dan Pematang Cengal 239 hektare.
"Terluas areal persawahan terendam banjir di Tanjungpura berada di desa Pematang Cengal mencapai 239 hektare," kata Basrah.
Kepala Dinas Pertanian Langkat itu juga menjelaskan bahwa pada mulanya banjir yang merendam persawahan di Tanjungpura 450 hektare.
Namun, banjir lanjutan Jum`at (18/10), luas persawahan yang terendam banjir semakin bertambah sehinga total keseluruhannya 945 hektare.
Sementara verietas padi yang terendam banjir terdiri dari mikongga, ciherang, indragiri, ujar Basrah.
Basrah juga menjelaskan selain banjir merendam persawahan yang sedang ditanami padi berusia tujuh sampai 65 hari, sekarang ada juga yang sudah mengalami puso.
Diperhitungkan seluas 98 hektare padi sudah mengalami puso, dimana yang terluas berada di desa Suka Maju 77 hektare.
Sementara untuk desa Pantai cermin ada seluas 16 hektare yang puso dan tiga hektare di desa Pekubuan juga puso, katanya.
(KR-IFZ/H-KWR)
Tujuh desa lumbung padi Langkat terendam banjir
26 Oktober 2013 21:08 WIB
ilustrasi Sejumlah warga melintasi genangan air yang merendam kawasan Kelurahan Aur, Medan, Sumut, Jumat (1/4). (FOTO ANTARA/Irsan Mulyadi )
Pewarta: Imam Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: