Bandung (ANTARA News) - Tokoh Muda Jawa Barat Moh Jumhur Hidayat mengatakan kebangsaan akan berjaya dan abadi bila tidak semata-mata berdasarkan pada kesepakatan menerima kebhinekaan suku, ras dan agama, namun juga harus didasarkan komitmen kerakyataan serta kemandirian.

"Kebangsaan dengan kerakyataan dan kemandirian ini nantinya akan memberikan rasa keadilan dan kesejahteraan kepada semua rakyat tanpa terkecuali," kata Moh Jumhur Hidayat, saat orasi kebangsaan dalam rangka Refleksi 85 Tahun Sumpah Pemuda di Bandung, Sabtu.

Dalam acara yang diadakan oleh Majelis Pemuda Indonesia KNPI Jawa Barat, Jumhur mengatakan agenda besar bangsa ini masih terhampar luas untuk diperjuangan.

"Dari hari ke hari, dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun berbagai keluhan tentang kehidupan berbangsa dan bernegara sudah dikemukakan," katanya.

Ia menuturkan, berbagai seminar serta dialog selalu mengungkap keluhan-keluhan itu dan bahkan telah tersusun sistematik.

"Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Kebangsaan Indonesia dengan sangat jelas kita menyaksikan keluhan dan kesulitan dalam berbangsa dan bernegara, saat itu selalu dijadikan energi oleh kaum muda untuk mengubahnya," katanya.

Pada waktu itu, menurut Jumhur, pemuda tidak saja menjabarkan berbagai terori, tidak saja merumuskan berbagai metoda namun juga melanjutkan dengan berbagai langkah perjuangan nyata untuk keluar dari berbagai kesulitan yang akhirnya berujung pada keberanian untuk menyatakan Indonesia sebagai suatu bangsa yang merdeka.

Dirinya mengajak semua pemuda, khususnya yang ada di Jawa Barat, untuk menghidupkan semboyan "cageur, bener, singer dan pinter".

"Saya juga mengajak sebagaimana semboyan tersebut hingga orang-orang muda Jawa Barat atau etnis sunda ini bisa memberikan sumbangan yang semakin berarti kepada bangsa Indonesia," kata dia.

Dikatakannya, sumbangan ini tentu tidak saja sumbangan kebudayaan dan peradabannya, tidak saja sumbangan perekonomian, namun juga sumbangan sumber daya manusianya dari semua jenjang.

"Termasuk juga sumbangan untuk tingkat kepemimpinan nasional," ujarnya.

(KR-ASJ/Y003)