Jakarta (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menekankan dua fokus Jakarta Utara (Jakut) pada 2025, yakni pembangunan tanggul pengaman pantai National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) dan pengembangan kawasan wisata sejarah.

Saat membuka Musyarawah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tahun 2024 Jakarta Utara di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Tanjung Priok, Kamis, Heru mengungkapkan bahwa NCICD perlu dibangun sebagai upaya untuk menangani masalah banjir, baik rob maupun hujan berintensitas tinggi.
"Wilayah Jakarta memiliki tantangan banjir yang harus segera diselesaikan. Banjir yang disebabkan rob maupun hujan dengan intensitas tinggi. Tidak mudah menangani banjir ini. Karena itu, di Jakarta harus ada NCICD, harus dibangun tanggul pengaman pantai," katanya.

Heru menjelaskan penurunan muka tanah di wilayah Jakarta Utara, juga menjadi salah satu penyebab banjir. Maka, pembangunan NCICD perlu segera dibangun agar masalah banjir di Jakarta Utara bisa tertangani dengan baik.

Adapun pembangunan proyek NCICD sendiri akan dilaksanakan melalui sinergi dengan pemerintah pusat.

"Kalau kita lihat, khusus di Jakarta Utara, penurunan muka tanah bisa mencapai antara 70 centimeter hingga 1 meter. Memang biayanya cukup besar, tapi kalau kita bersama-sama berkomitmen dengan pemerintah pusat, maka bisa dibangun. Karena, bukan hanya untuk di wilayah Jakarta Utara saja, tetapi secara nasional itu, dari Jakarta sampai ke Semarang harus ada tanggul laut," jelas Heru.

Baca juga: Bappeda: RUU DKJ diharapkan beri solusi cegah Jakarta tenggelam
Selain soal pembangunan NCICD, hal lain yang juga menjadi prioritas dalam pembahasan Musrenbang adalah Kota Administrasi Jakarta Utara harus dikembangkan menjadi kawasan wisata sejarah yang berorientasi pada sejarah kelahiran Jakarta.

Heru juga berpesan agar kondisi global dapat menjadi panduan atau pijakan bagi para peserta Musrenbang dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025.

Wilayah Jakarta Utara dinilai menjadi salah satu kesuksesan Provinsi DKI Jakarta yang memiliki kawasan ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga: Hasil Musrenbang 2024 Jakut diminta bisa dorong ekonomi tumbuh