Stok pangan di pasar dan ritel Kota Bogor dipastikan aman
21 Maret 2024 18:35 WIB
Tim Gabungan Bapanas, Kemendag, Kementan, Kemendagri, Satgas Pangan, dan TPID memantau stok dan harga pangan di pasar dan ritel Kota Bogor, Kamis (21/3/2024). (ANTARA/HO-Bapanas)
Kota Bogor (ANTARA) - Tim gabungan Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kementerian Perdagangan (Kemendag), dan Satgas Pangan memastikan harga dan stok pangan di pasar dan ritel Kota Bogor, Jawa Barat, selama Ramadhan 1445 Hijriah aman.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Kamis, mengatakan hal itu dipastikan usai tim gabungan melakukan pemantauan dan evaluasi ke Kota Bogor.
“Hari ini Kota Bogor di beberapa pasar dilakukan pemantauan, di pasar Gunung Batu dan pasar Bogor. Dari hasil pemantauan alhamdulillah beberapa komoditas sudah mulai turun harganya,” kata Syarifah yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor.
Sebagai contoh, disebutkan Syarifah, pada komoditas cabai harga berada di angka Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. Dibandingkan bulan Ramadhan tahun sebelumnya, harga cabai meroket di angka Rp80 ribu per kilogram.
Baca juga: Bapanas sediakan 10 mobil laboratorium keliling awasi keamanan pangan
Selain harga turun, Syarifah mengatakan, ketersediaan bahan pangan mulai dari beras, minyak, gula, dan sembako lainnya sudah tersedia lengkap.
“Ketersediaannya sudah ada, kemudian juga harga-harga juga masih terkendali harga cenderung turun, maka itu memberikan juga keamanan dan kenyamanan untuk konsumen bahwa barang-barang pokok tersedia,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, ia berharap masyarakat atau konsumen tidak memborong atau belanja secara berlebihan. Karena stok pangan masih tersedia.
“Kita dari dari pemerintah akan terus berupaya mengendalikan harga. Beras pun juga dalam beberapa hari ini akan panen dan mudah-mudahan beras panen dan harga beras turun,” ucapnya.
Koordinator Kelompok Substansi Stabilisasi Harga Konsumen dari Bapanas, Jan Piter Sinaga, mengatakan pemantauan antar lembaga ini dilakukan untuk menyamakan persepsi. Serta menjadi forum untuk saling bertukar informasi.
Baca juga: Bapanas membuat laman sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi
“Dari hasil pantauan kami dilaporkan bahwa secara umum pasokan ketersediaan pangan pokok di Kota Bogor aman,” kata Jan Piter.
Sebagai contoh, Piter mengatakan, pada komoditas beras yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kurang pasokan, saat ini stok sudah aman.
Bahkan, kata dia, harga sudah mulai mengalami tren penurunan, meskipun masih dikatakan tinggi dibanding harga normal.
“Yang utama ketersediaan, stok aman dan masyarakat tidak perlu ada aksi-aksi panic buying karena dari hasil pemantauan stoknya aman. Harga juga sudah berangsur turun,” ujarnya.
Dia berharap, pada akhir Maret hingga April mendatang harga-harga bahan pangan bisa terkoreksi dan turun di tingkat yang wajar.
“Jadi kesimpulannya saya kira dari hasil pengamatan kami tadi itu. Ketersediaan aman dan pasokan dan harga itu bisa kita jaga, sehingga masyarakat bisa nyaman untuk bisa melakukan aktivitas ibadah di bulan puasa ini dan menyambut Idul Fitri nanti,” kata Jan Piter. (KR-SBN)
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah di Kota Bogor, Kamis, mengatakan hal itu dipastikan usai tim gabungan melakukan pemantauan dan evaluasi ke Kota Bogor.
“Hari ini Kota Bogor di beberapa pasar dilakukan pemantauan, di pasar Gunung Batu dan pasar Bogor. Dari hasil pemantauan alhamdulillah beberapa komoditas sudah mulai turun harganya,” kata Syarifah yang juga Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Bogor.
Sebagai contoh, disebutkan Syarifah, pada komoditas cabai harga berada di angka Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kilogram. Dibandingkan bulan Ramadhan tahun sebelumnya, harga cabai meroket di angka Rp80 ribu per kilogram.
Baca juga: Bapanas sediakan 10 mobil laboratorium keliling awasi keamanan pangan
Selain harga turun, Syarifah mengatakan, ketersediaan bahan pangan mulai dari beras, minyak, gula, dan sembako lainnya sudah tersedia lengkap.
“Ketersediaannya sudah ada, kemudian juga harga-harga juga masih terkendali harga cenderung turun, maka itu memberikan juga keamanan dan kenyamanan untuk konsumen bahwa barang-barang pokok tersedia,” jelasnya.
Dengan kondisi ini, ia berharap masyarakat atau konsumen tidak memborong atau belanja secara berlebihan. Karena stok pangan masih tersedia.
“Kita dari dari pemerintah akan terus berupaya mengendalikan harga. Beras pun juga dalam beberapa hari ini akan panen dan mudah-mudahan beras panen dan harga beras turun,” ucapnya.
Koordinator Kelompok Substansi Stabilisasi Harga Konsumen dari Bapanas, Jan Piter Sinaga, mengatakan pemantauan antar lembaga ini dilakukan untuk menyamakan persepsi. Serta menjadi forum untuk saling bertukar informasi.
Baca juga: Bapanas membuat laman sistem peringatan dini kerawanan pangan dan gizi
“Dari hasil pantauan kami dilaporkan bahwa secara umum pasokan ketersediaan pangan pokok di Kota Bogor aman,” kata Jan Piter.
Sebagai contoh, Piter mengatakan, pada komoditas beras yang beberapa waktu lalu sempat mengalami kurang pasokan, saat ini stok sudah aman.
Bahkan, kata dia, harga sudah mulai mengalami tren penurunan, meskipun masih dikatakan tinggi dibanding harga normal.
“Yang utama ketersediaan, stok aman dan masyarakat tidak perlu ada aksi-aksi panic buying karena dari hasil pemantauan stoknya aman. Harga juga sudah berangsur turun,” ujarnya.
Dia berharap, pada akhir Maret hingga April mendatang harga-harga bahan pangan bisa terkoreksi dan turun di tingkat yang wajar.
“Jadi kesimpulannya saya kira dari hasil pengamatan kami tadi itu. Ketersediaan aman dan pasokan dan harga itu bisa kita jaga, sehingga masyarakat bisa nyaman untuk bisa melakukan aktivitas ibadah di bulan puasa ini dan menyambut Idul Fitri nanti,” kata Jan Piter. (KR-SBN)
Pewarta: Shabrina Zakaria
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: