Semarang (ANTARA News) - Petenis meja nasional David Jakobs menjadi andalan Indonesia untuk menyumbangkan medali emas pada ASEAN Paragames VII di Myanmar, Januari 2014, setelah meraih medali perak pada kejuaraan tenis meja Paralimpiade Asia di Beijing, China, beberapa waktu lalu.

Ketua Umum Pengurus Pusat National Paralympic Committee (NPC) Inonesia Senny Marbun ketika dihubungi dari Semarang, Jumat, mengatakan, cabang tenis meja menjadi andalan Indonesia untuk meraih medali emas di Myanmar mendatang dan itu tidak lepas dari peran David Jakobs.

Seperti diwartakan sebuah media nasional, pada kejuaraan tenis meja Paralimpiade Asia kelas 10 di Beijing, China, yang berakhir Selasa (22/10) malam, David Jakobs meraih medali perak setelah dikalahkan musuh bebuyutannya Ge Yang dengan angka tpis 2-3 (8-11,11-7,8-11,11-8, dan 5-11. Pada babak semifinal David Jakobs mengalahkan pemain China lainnya Kong Weijie.

Akhirnya Kong Weijie hanya kebagian medali perunggu bersama petenis meja Indonesia lainnya Komet Akbar yang kalah dari Yang juga dengan angka tipis 2-3. "Secara keseluruhan Indonesia meraih dua atu medali perak dan satu perunggu, sedangkan satu perak lagi diraih dari nomor beregu," kata Senny Marbun.

Menurut dia, ajang Paralimpiade Asia di Beijing tersebut menjadi ajang kualifikasi untuk bisa tampil pada Paralimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. "Tentunya ini modal berharga bagi petenis meja Indonesia untuk bisa tampil di Rio de Janeior mendatang," katanya.

Sebelum tampil pada kejuaraan tenis meja Paralimpiade Asia di Bejing, China, David Jakob berhasil menjadi juara pada kejuaraan tenis meja Korea Terbuka di Inchieon, Korea selatan. Saat itu David Jakobs mengalahkan Ge Yang pada partai puncak.

Pada ASEAN Paragames VI di Solo, Desember 2011, David Jakobs menjadi atlet terbanyak yang menyumbangkan medali emas bagi kontingen Indonesia yaitu tujuh keping.

Senny Marbun menambahkan, usai tampil di Beijing dan Korea ini, David Jakobs dan Komet Akbar kembali akan menjalani pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Solo untuk persiapan tampil pada ASEAN Paragames VII di Myanmar mendatang.

"Baru hari ini atau Jumat pagi, mereka kembali dari China dan tentunya setelah ini mereka akan kembali bergabung dengan rekan-rekannya di pelatnas," katanya.

Menyinggung persiapan Indonesia tampil pada ASEAN Paragames VII di Myanmar, Januari 2014, dia mengatakan, sekarang ini sudah dilakukan pemusatan latihan nasional (pelatnas) di Solo, Jawa Tengah.

"Sekarang ini kami mempelatnaskan delapan cabang olahraga dengan kekuatan 150 atlet untuk persiapan tampil di Myanmar mendatang," katanya menegaskan.

Kedelapan cabang yang akan diikuti Indonesia di Myanmar mendatang di antaranya atletik, renang, angkat berat, catur, goalball, tenis meja, voli duduk.

Ia mengatakan, pemusatan latihan nasional di Solo ini akan berlangsung hingga 10 Januari mendatang karena pertengahan bulan itu sudah mulai pertandingan di Myanmar.

"ASEAN Paragames VII di Myanmar biasanya diselenggarakan setelah SEA Games yang juga dilangsungkan di Myanmar, Desember 2013," katanya.

Pada ASEAN Paragames VI di Solo, Desember 2011, kontingen Indonesia berhasil menempati peringkat kedua di bawah Thailand dengan meraih 113 medali emas, 108 medali perak, dan 89 medali perunggu.
(H015//B015)