Menpan RB dan Kepala OIKNbahas pemindahan ASN-dgitalisasi di IKN
20 Maret 2024 21:39 WIB
Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas (kanan) bersama Kepala OIKN Bambang Susantono (kiri) di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu (20/3/2024). ANTARA/HO-Humas Kementerian PANRB
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas menerima audiensi Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono di Kantor Kementerian PANRB, Jakarta, Rabu.
Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, pertemuan tersebut membahas rencana persiapan pemindahan aparatur sipil negara (ASN).
Anas mengatakan bahwa penerapan smart city di IKN menjadi kesempatan yang tepat untuk mengakselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Pasalnya, IKN nantinya akan didukung dengan infrastruktur berbasis teknologi yang modern serta efisiensi dengan perubahan gaya hidup baru yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia.
Dengan konsep itu, dia berharap kemampuan dan kompetensi ASN juga makin meningkat seiring besarnya tantangan yang ada.
"ASN mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi ketika sudah berada di IKN, harus peka terhadap berbagai perubahan, mampu merespons segala peristiwa/kejadian yang dialami," kata Anas.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu juga mengatakan bahwa skema kantor ASN akan mengusung konsep shared office, dalam satu kantor ditempati bersama secara efektif untuk beberapa instansi atau individu.
Dengan konsep ini, konektivitas antarkementerian/lembaga dalam bentuk konektivitas fisik (bangunan) dan konektivitas digital akan dikedepankan.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono meyakini dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh pihak untuk menjalankan SPBE, digitalisasi yang nantinya diakselerasi di IKN akan berjalan baik.
Baca juga: OIKN berkomitmen ciptakan kota layak huni, membahagiakan penduduknya
Baca juga: OIKN: Pindah ibu kota ke IKN fakta yang belum pernah ada di dunia
Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, pertemuan tersebut membahas rencana persiapan pemindahan aparatur sipil negara (ASN).
Anas mengatakan bahwa penerapan smart city di IKN menjadi kesempatan yang tepat untuk mengakselerasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Pasalnya, IKN nantinya akan didukung dengan infrastruktur berbasis teknologi yang modern serta efisiensi dengan perubahan gaya hidup baru yang berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia bahkan dunia.
Dengan konsep itu, dia berharap kemampuan dan kompetensi ASN juga makin meningkat seiring besarnya tantangan yang ada.
"ASN mampu menjawab tantangan yang akan dihadapi ketika sudah berada di IKN, harus peka terhadap berbagai perubahan, mampu merespons segala peristiwa/kejadian yang dialami," kata Anas.
Mantan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) itu juga mengatakan bahwa skema kantor ASN akan mengusung konsep shared office, dalam satu kantor ditempati bersama secara efektif untuk beberapa instansi atau individu.
Dengan konsep ini, konektivitas antarkementerian/lembaga dalam bentuk konektivitas fisik (bangunan) dan konektivitas digital akan dikedepankan.
Sementara itu, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono meyakini dengan adanya komitmen yang kuat dari seluruh pihak untuk menjalankan SPBE, digitalisasi yang nantinya diakselerasi di IKN akan berjalan baik.
Baca juga: OIKN berkomitmen ciptakan kota layak huni, membahagiakan penduduknya
Baca juga: OIKN: Pindah ibu kota ke IKN fakta yang belum pernah ada di dunia
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024
Tags: