Kemenko Marves harap Indonesia dongkrak tradisi lewat kopi
20 Maret 2024 20:49 WIB
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/3/2024). ANTARA/Sinta Ambar
Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Odo RM Manuhutu berharap, Indonesia mampu mendongkrak tradisi sebagai inovasi yang dapat dipamerkan secara global lewat komoditas kopi.
Ia mengumpamakan, di Jepang terdapat tradisi minum teh yang tersohor. Demikian di Indonesia, agar pemangku kepentingan dapat berinvestasi untuk melakukan riset guna menggaungkan tradisi yang berkaitan dengan kopi.
"Seperti yg kita lihat di Jepang dia jual tradisi minum teh. Tapi kita bisa jual tradisi," ujar Odo saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Sehingga diharapkan Indonesia tak hanya mengekspor biji kopi saja, melainkan melakukan ekspor tradisi dalam negeri seperti halnya Negeri Sakura.
"Kita sebagai bangsa bagaimana menyiapkan inovasi-inovasi kopi. Bukan hanya mengekspor tapi juga kita bisa mengekspor cara buatnya," ujarnya pula.
Selain itu, dirinya juga mengusulkan agar minuman kopi dalam negeri dapat disajikan bersama dengan kudapan khas Nusantara, sehingga mampu menambah nilai jual komoditas itu.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Silverius Oscar Unggul mengungkapkan, pihaknya mendukung Indonesia memiliki potensi melakukan agroforestri, yakni tanaman kopi yang ditanam bersanding dengan tanaman lainnya.
Onte sapaan akrabnya, mengungkapkan, dukungan itu salah satunya direalisasikan lewat studi banding ke Kolombia terkait penanaman kopi hingga studi terkait akses pasar.
Agroforestri adalah sistem pertanian di mana tanaman pangan dan tanaman kehutanan ditanam pada lahan yang sama.
Ia mengumpamakan, di Jepang terdapat tradisi minum teh yang tersohor. Demikian di Indonesia, agar pemangku kepentingan dapat berinvestasi untuk melakukan riset guna menggaungkan tradisi yang berkaitan dengan kopi.
"Seperti yg kita lihat di Jepang dia jual tradisi minum teh. Tapi kita bisa jual tradisi," ujar Odo saat ditemui di Jakarta, Rabu.
Sehingga diharapkan Indonesia tak hanya mengekspor biji kopi saja, melainkan melakukan ekspor tradisi dalam negeri seperti halnya Negeri Sakura.
"Kita sebagai bangsa bagaimana menyiapkan inovasi-inovasi kopi. Bukan hanya mengekspor tapi juga kita bisa mengekspor cara buatnya," ujarnya pula.
Selain itu, dirinya juga mengusulkan agar minuman kopi dalam negeri dapat disajikan bersama dengan kudapan khas Nusantara, sehingga mampu menambah nilai jual komoditas itu.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Silverius Oscar Unggul mengungkapkan, pihaknya mendukung Indonesia memiliki potensi melakukan agroforestri, yakni tanaman kopi yang ditanam bersanding dengan tanaman lainnya.
Onte sapaan akrabnya, mengungkapkan, dukungan itu salah satunya direalisasikan lewat studi banding ke Kolombia terkait penanaman kopi hingga studi terkait akses pasar.
Agroforestri adalah sistem pertanian di mana tanaman pangan dan tanaman kehutanan ditanam pada lahan yang sama.
Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: