Suriah perbaiki listrik setelah serangan pemberontak
24 Oktober 2013 23:00 WIB
ilustrasi Pejuang Tentara Pembebasan Suriah berdiri di sebelah tank militer yang rusak milik pasukan Presiden Bashar al-Assad setelah mereka menyitanya, di kota Khanasir, Aleppo, Kamis (29/8). (REUTERS/Molhem Barakat )
Damaskus (ANTARA News) - Pihak berwenang Suriah secara bertahap memperbaiki aliran listrik pada Kamis setelah serangan pemberontak terhadap saluran pipa gas, yang menyebabkan listrik padam secara luas serta menyebabkan kebakaran sangat besar di dekat bandar udara Damaskus.
Organisasi berpusat di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa listrik padam terjadi di seantero provinsi Damaskus serta di kota utara, Aleppo, dan pusat kota Homs.
Menteri kelistrikan Emad Khamsi pada hari Kamis mengatakan bahwa "listrik sudah berangsur kembali menyala di beberapa provinsi setelah mendapatkan sumber bahan bakar alternatif," demikian menurut kantor berita resmi SANA.
"Upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan teroris terhadap saluran pipa, dan listrik seharusnya sudah bisa menyala lagi dalam waktu 48 jam," kata Khamis.
Para warga yang tinggal di Damaskus membenarkan bahwa listrik sudah menyala di beberapa bagian di ibukota Suriah itu.
Koresponden AFP pada Rabu melihat kebakaran besar di dekat bandar udara, tempat pusat tenaga listrik utama berada.
Pihak berwenang Suriah mengatakan mereka telah memadamkan api pada malam yang sama.
"Ini tampaknya merupakan operasi skala besar yang direncanakan dengan matang," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatory, yang mengadalkan jaringan para pegiat, kalangan medis dan berbagai pihak lainnya di seantero Suriah.
Pada bulan September, listrik padam juga terjadi setelah sebuah jaringan listrik beraliran tinggi mengalami sabotase.
(T008)
Organisasi berpusat di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan bahwa listrik padam terjadi di seantero provinsi Damaskus serta di kota utara, Aleppo, dan pusat kota Homs.
Menteri kelistrikan Emad Khamsi pada hari Kamis mengatakan bahwa "listrik sudah berangsur kembali menyala di beberapa provinsi setelah mendapatkan sumber bahan bakar alternatif," demikian menurut kantor berita resmi SANA.
"Upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan teroris terhadap saluran pipa, dan listrik seharusnya sudah bisa menyala lagi dalam waktu 48 jam," kata Khamis.
Para warga yang tinggal di Damaskus membenarkan bahwa listrik sudah menyala di beberapa bagian di ibukota Suriah itu.
Koresponden AFP pada Rabu melihat kebakaran besar di dekat bandar udara, tempat pusat tenaga listrik utama berada.
Pihak berwenang Suriah mengatakan mereka telah memadamkan api pada malam yang sama.
"Ini tampaknya merupakan operasi skala besar yang direncanakan dengan matang," kata Rami Abdel Rahman, direktur Observatory, yang mengadalkan jaringan para pegiat, kalangan medis dan berbagai pihak lainnya di seantero Suriah.
Pada bulan September, listrik padam juga terjadi setelah sebuah jaringan listrik beraliran tinggi mengalami sabotase.
(T008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013
Tags: