"Pembangunan hunian korban bencana terealisasi berkat kolaborasi para pihak termasuk masyarakat," kata Direktur Rumah Khusus Kementerian PUPR Yusniewati pada penyerahan huntap di Palu, Rabu.
Ia menjelaskan 655 unit hunian dibangun berdasarkan hasil asesmen lapangan terhadap warga terdampak bencana (WTB) di wilayah tersebut.
PUPR berkomitmen segera melakukan upaya untuk penghunian huntap bagi warga yang saat ini masih tinggal di hunian sementara (huntara) sembari merampungkan sejumlah pekerjaan infrastruktur lainnya.
Baca juga: Wali Kota Palu serahkan 39 huntap kepada warga korban gempa
Baca juga: Sebanyak 263 keluarga penyintas gempa di Palu tempati rumah layak huni
Dilaporkan saat ini sudah ada sejumlah warga menempati hunian tersebut, dan untuk sementara PUPR menyediakan air bersih dalam jumlah terbatas dengan harapan warga dapat menggunakannya untuk kebutuhan mendesak.
"Gunakan air bersih dengan bijak, karena saat ini PUPR sedang merampungkan pekerjaan dan kami berharap pekerjaan ini segera selesai," ucap Yusniewati.
Di kesempatan itu ia juga berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah (pemda), pemangku kepentingan dan warga setempat hingga pembangunan hunian ini bisa terlaksana dengan baik.
Selanjutnya pengelolaan hutan tersebut diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot), PUPR juga meminta pemda setempat melakukan penataan lingkungan dengan memperbanyak penghijauan.
Baca juga: PUPR bangun instalasi pengolahan air bersih untuk huntap Duyu Palu
Baca juga: 107 warga penghuni huntap Duyu Palu terima sertifikat tanah
Baca juga: Pemkot Palu: Masih ada 2.000 huntap dibangun untuk penyintas bencana