Jakarta (ANTARA News) - Finlandia mengajak pebisnis Indonesia mengembangkan kerja sama di antara dua negara yang bersahabat, kata Menteri Ekonomi Finlandia, Jan Vapaavuori, di Jakarta, Kamis.




Dia memimpin delegasi bisnis Finlandia ke Indonesia untuk langsung kontak bisnis dengan para anggota Kamar Dagang dan Industri Indonesia. 25 pebisnis Finlandia hadir, dengan fasilitasi Duta Besar Finlandia untuk Indonesia, Kai Sauer, dan Kepala Regional Asia Finnpro, Jari Hietala.




Dari Indonesia, mitra pertemuan mereka dalam seminar dan kontak bisnis bertajuk Winning Team: Indonesia-Finland Up The Value Chain With Smart Solutions, adalah Ketua Apindo, Sofyan Wanandi, wakil Ketua Umum Kadin, Shinta W Kamdani, dan puluhan anggota lain KADIN Pusat.




Volume bisnis dan investasi Indonesia dan Finlandia relatif masih kecil dibanding lima besar investor mancanegara di Tanah Air. "Fundamental ekonomi Indonesia sangat kuat, memang berkurang tahun ini namun dibandingkan tingkat pertumbuhan ekonomi dunia dan kawasan, masih sangat tinggi," kata Vapaavuori.




"Kehadiran kami kali ini untuk mengidentifikasi kesempatan bisnis dan investasi yang bisa kita kerjakan bersama. Kedua negara bisa saling melengkapi dan saling menguntungkan," kata dia.




Finlandia merupakan negara Nordik (dulu Skandinavia) bersama Swedia, Norwegia, dan Denmark. Tingkat kemakmuran negara itu sangat tinggi di dunia dan menduduki urutan puncak tatakelola bernegara yang bersih korupsi.




Beberapa keunggulan komparatif yang ditawarkan Finlandia adalah teknologi biofuel dan biomassa serta energi terbarukan, teknologi informatika dan komunikasi, pembiayaan, permesinan dan alat-alat kerja, infrastruktur, serta sistem produksi yang efisien.




Dari 25 anggota delegasi bisnis Finlandia yang datang itu, kebanyakan menawarkan sistem produksi dan layanan serta pengembangan yang terbukti canggih. Di antaranya adalah Varova OY, perusahaan transportasi dan jasa pengiriman barang.




Beberapa keunggulan komparatif yang ditawarkan Finlandia adalah teknologi biofuel dan biomassa serta energi terbarukan, teknologi informatika dan komunikasi, pembiayaan, permesinan dan alat-alat kerja, serta sistem produksi yang efisien.




Dari 25 anggota delegasi bisnis Finlandia yang datang itu, kebanyakan menawarkan sistem produksi dan layanan serta pengembangan yang terbukti canggih. Di antaranya adalah Varova OY, perusahaan transportasi dan jasa pengiriman barang. (*)