Trail of The Kings Zero Edition promosikan keindahan lokal Danau Toba
20 Maret 2024 13:14 WIB
Sejumlah tokoh masyarakat seperti (ka-ki) Zumri Sulthony, Kosmas Harefa, Martua Sitanggang, Jimmy Bernardo Panjaitan, Suyadi Pawiro, dan Aris Darmansyah meluncurkan perhelatan lomba lari lintas alam Trail Of The Kings Zero Edition yang akan berlangsung di Toba Caldera pada 4 dan 5 Mei 2024. (ANTARA/HO-BPODT)
Jakarta (ANTARA) - Kompetisi lari lintas alam Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition yang diadakan oleh Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) bakal mempromosikan pariwisata alam, sejarah dan kebudayaan lokal kepada para pelari yang mengikuti kegiatan tersebut.
“TOTK menawarkan lebih dari sekadar lomba lari lintas alam. Selain dari lari sambil menikmati pemandangan Danau Toba yang berbeda dan tidak bisa ditemui di tempat lain, peserta juga bisa mengikuti cerita kebudayaan suku Batak dengan mengikuti jalur migrasi raja-raja Batak zaman dahulu,” kata Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Jimmy menuturkan BPODT bersama Creation Sport Division sebagai Organizer akan menggelar acara tersebut di tanggal 4-5 Mei 2024 di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.
Baca juga: 300 ribu wisawatan kunjungi Toba Caldera Resort selama 2023
Sejak pendaftaran dibuka pada 13 Maret lalu, para pelari yang berminat dapat mendaftarkan diri dengan biaya sebesar Rp123 ribu jika mendapatkan early bird, di situs resmi TOTK hingga kuota yang ditargetkan mencapai 1.500 peserta terpenuhi.
Kompetisi lari tersebut dibedakan dalam beberapa kategori perlombaan berdasarkan jarak rute, dimulai dari kategori Fun Run sejauh 5 kilometer dan 10 kilometer, Trail Run 27 kilometer, hingga Ultra Trail Run 50 kilometer.
Melalui pengalaman lari di alam yang keindahan dan kemegahannya menakjubkan, TOTK akan memperkenalkan sejarah dan warisan kebudayaan suku Batak yang kaya kepada para peserta dan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Dirut BPODT: Kemitraan dengan Wahana Media gali potensi pemuda Toba
Para pelari juga seperti akan membaca cerita mengenai warisan kebudayaan suku Batak yang kaya dan membanggakan dengan melewati desa-desa asal mula budaya suku Batak dan tempat migrasi Raja Batak pada masanya.
Terdapat juga ikon legendaris Batak yaitu Gunung Pusuk Buhit, yang dalam mitologi suku Batak, puncak gunung ini diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang membuka acara tersebut mengatakan acara lari Trail of the Kings memiliki banyak manfaat melampaui olahraga.
Baca juga: BPODT: 50 sukarelawan Aquabike World Championship rangkap duta wisata
Manfaat lain yaitu yang ia maksud memperkenalkan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia, juga sebagai ajang partisipasi dan kolaborasi masyarakat mendukung komunitas dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan Danau Toba.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK Aris Darmansyah menambahkan, ajang lari lintas alam TOTK berambisi memperkenalkan jalur Danau Toba ke dunia lari trail dunia.
“Diharapkan BPODT bisa menyelenggarakan TOTK Zero Edition dengan sukses dan mendapat hasil evaluasi yang memuaskan dari UTMB (Ultra-Trail du Mont-Blanc) sehingga semoga ke depannya bisa menyelenggarakan event UTMB di Indonesia khususnya di Danau Toba,” ujar dia.
Baca juga: BPODT sebut pengembangan wisata olahraga harus libatkan masyarakat
Baca juga: BPODT siapkan sejumlah agenda internasional promosikan Danau Toba
“TOTK menawarkan lebih dari sekadar lomba lari lintas alam. Selain dari lari sambil menikmati pemandangan Danau Toba yang berbeda dan tidak bisa ditemui di tempat lain, peserta juga bisa mengikuti cerita kebudayaan suku Batak dengan mengikuti jalur migrasi raja-raja Batak zaman dahulu,” kata Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
Jimmy menuturkan BPODT bersama Creation Sport Division sebagai Organizer akan menggelar acara tersebut di tanggal 4-5 Mei 2024 di Pulau Samosir, Danau Toba, Sumatera Utara.
Baca juga: 300 ribu wisawatan kunjungi Toba Caldera Resort selama 2023
Sejak pendaftaran dibuka pada 13 Maret lalu, para pelari yang berminat dapat mendaftarkan diri dengan biaya sebesar Rp123 ribu jika mendapatkan early bird, di situs resmi TOTK hingga kuota yang ditargetkan mencapai 1.500 peserta terpenuhi.
Kompetisi lari tersebut dibedakan dalam beberapa kategori perlombaan berdasarkan jarak rute, dimulai dari kategori Fun Run sejauh 5 kilometer dan 10 kilometer, Trail Run 27 kilometer, hingga Ultra Trail Run 50 kilometer.
Melalui pengalaman lari di alam yang keindahan dan kemegahannya menakjubkan, TOTK akan memperkenalkan sejarah dan warisan kebudayaan suku Batak yang kaya kepada para peserta dan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Baca juga: Dirut BPODT: Kemitraan dengan Wahana Media gali potensi pemuda Toba
Para pelari juga seperti akan membaca cerita mengenai warisan kebudayaan suku Batak yang kaya dan membanggakan dengan melewati desa-desa asal mula budaya suku Batak dan tempat migrasi Raja Batak pada masanya.
Terdapat juga ikon legendaris Batak yaitu Gunung Pusuk Buhit, yang dalam mitologi suku Batak, puncak gunung ini diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang membuka acara tersebut mengatakan acara lari Trail of the Kings memiliki banyak manfaat melampaui olahraga.
Baca juga: BPODT: 50 sukarelawan Aquabike World Championship rangkap duta wisata
Manfaat lain yaitu yang ia maksud memperkenalkan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia, juga sebagai ajang partisipasi dan kolaborasi masyarakat mendukung komunitas dan ekonomi kreatif di sekitar kawasan Danau Toba.
Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko PMK Aris Darmansyah menambahkan, ajang lari lintas alam TOTK berambisi memperkenalkan jalur Danau Toba ke dunia lari trail dunia.
“Diharapkan BPODT bisa menyelenggarakan TOTK Zero Edition dengan sukses dan mendapat hasil evaluasi yang memuaskan dari UTMB (Ultra-Trail du Mont-Blanc) sehingga semoga ke depannya bisa menyelenggarakan event UTMB di Indonesia khususnya di Danau Toba,” ujar dia.
Baca juga: BPODT sebut pengembangan wisata olahraga harus libatkan masyarakat
Baca juga: BPODT siapkan sejumlah agenda internasional promosikan Danau Toba
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: