Surabaya (ANTARA News) - Menperin MS Hidayat mengatakan perbaikan sistem logistik perlu dipercepat untuk meningkatkan daya saing produk industri nasional menghadapi perdagangan bebas seiring akan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015.

"Kita punya waktu cuma dua tahun (untuk memperbaiki sistem logistik), sebelum MEA diberlakukan ," kata Menperin MS Hidayat pada rapat koordinai nasional (Rakornas) Kadin Indonesia Bidang Perhubungan dan Logistik, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Hidayat mengatakan saat ini biaya logistik di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain, terutama negara maju.

Biaya logistik nasional mencapai 23,6 persen, sedangkan negara maju seperti Amerika Serikat hanya 10 persen, Jepang sebesar 10,6 persen dan Korea Selatan 16,3 persen.

"Tingginya biaya logistik membuat pelaku usaha harus mengeluarkan biaya lebih untuk membiayai setiap distribusi produk, sehingga berdampak pada harga jual," ujarnya.

Ia mengajak kalangan dunia usaha cq Kadin Indonesia membuat rencana kerja bersama pemerintah dalam pengembangan sistem logistik nasional yang efisien dan efektif.

"Kalau mau bersaing, biaya logistik kita harus turun setidaknya mencapai 10-15 persen," kata Hidayat.

Diakuinya sebagai negara kepulauan, Indonesia menghadapi masalah yang lebih rumit untuk membangun sistem logistik yang efisien, dibandingkan negara di ASEAN lainnya seperti Malaysia dan Singapura.