Washington (ANTARA News) - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif pada Rabu meminta agar Presiden Amerika Serikat Barack Obama menghentikan serangan pesawat tanpa awak ("drone") terhadap Pakistan.
Berbicara di samping Obama di Gedung Oval, Sharif mengatakan dirinya mengangkat isu serangan drone dalam pertemuannya dengan Presiden AS itu, sekaligus menegaskan bahwa serangan tersebut harus diakhiri, lapor AFP.
Obama tidak menyebut drone ketika berbicara kepada wartawan, tetapi dalam pernyataan bersama keduanya sepakat bahwa kemitraan AS dan Pakistan didasari oleh prinsip-prinsip saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah masing-masing negara.
Obama juga mencoba meyakinkan Pakistan soal status Afghanistan, yang akan ditinggalkan tentara AS tahun depan setelah bertahun-tahun menduduki negara tersebut pascainvasi.
"Saya yakin atas solusi yang terbaik bagi Afghanistan, tetapi Amerika juga ingin membantu melindungi Pakistan dalam waktu lama," kata Obama.
Pakistan sebelumnya adalah pendukung utama rezim Taliban dan pejabat Afghanistan telah lama menyuarakan kecurigaan mereka terkait hubungan antara gerakan milisi garis keras itu dengan dinas intelijen di Islamabad.
Di sisi lain, Pakistan terus memperingatkan potensi pengaruh dari seteru abadi mereka, India, di Afghanistan sejak jatuhnya rezim Taliban.
Obama memuji pengorbanan Pakistan dalam memerangi ekstrimisme. Lebih dari 40 ribu warga Pakistan tercatat tewas dalam berbagai serangan selama dekade terakhir.
Tak jarang juga serangan drone AS mengakibatkan jatuhnya korban sipil dari Pakistan yang berbatasan langsung dengan Afghanistan.
"Saya yakin Perdana Menteri Sharif sangat berkomitmen dalam mengurangi insiden terorisme di Pakistan dan pengaruhnya ke luar," tegas Obama.
Penerjemah: Panji Pratama
PM Pakistan minta Obama hentikan serangan "drone"
24 Oktober 2013 06:25 WIB
Pesawat tanpa awak (defence.pk)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2013
Tags: