Jakarta (ANTARA News) - Pawang topeng monyet menyatakan keberatan atas jumlah uang kerohiman yang diberikan Pemprov DKI Jakarta sebagai ganti monyet yang dirazia.
"Kalau Rp1 juta sih kurang, saya beli monyetnya saja dulu Rp700 ribu, belum lagi peralatannya sampai Rp600 ribu," kata Gofur, pawang asal Depok yang sehari-hari mengamen topeng monyet di Jakarta..
Gofur yang biasa mangkal di Halim dan sekitarnya itu pasrah jika memang peraturan pemerintah mengharuskan dia berganti profesi.
"Saya mau jadi tukang tambal ban saja, toh dulu saya juga punya pengalaman kerja di orang, jadi tukang tambal ban," katanya.
Gofur merasa kompensasi Rp1 juta untuk modal membuka usaha tambal ban masih kurang.
"Beli kompressor aja sudah Rp2,5 juta, sisanya gimana," kata dia.
Gofur yang baru 1,5 tahun menjadi pawang topeng monyet itu mengaku senang dengan profesinya sebagai pawang karena sehari bisa mengantongi Rp50 ribu.
"Bismillah saja, saya manut sama pemerintah," kata Gofur.
Pawang topeng monyet keberatan hanya diganti Rp1 juta
23 Oktober 2013 14:23 WIB
Seorang pawang membawa monyet ketika mengamen di Kawasan Tugu Tani Jakarta, Minggu (20/10). (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013
Tags: