Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Tb Haeru Rahayu mengatakan pihaknya tengah melakukan survei sebelum program penangkapan ikan terukur (PIT) diujicobakan di kawasan Tual dan Aru, Maluku.
“PIT, sudah ini kita lagi coba di Tual, Kepulauan Aru, ini kita lagi komunikasi, lagi survei. Targetnya secepatnya, harapannya sebelum Lebaran,” ujar Tebe sapaan akrabnya saat ditemui di Jakarta, Selasa.

Usai uji coba pelaksanaan PIT, pemerintah bakal mengevaluasinya sebelum dilaksanakan secara umum di berbagai lokasi wilayah pengelolaan perikanan negara Republik Indonesia (WPPNRI) lainnya.

Penerapan program yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2023 tentang Penangkapan Ikan Terukur ini, lanjut dia, merupakan salah satu upaya dalam mengangkat harkat dan martabat masyarakat nelayan yang berkecimpung dalam perikanan termasuk menjaga sumber daya ikan agar tetap lestari. Selain itu juga bertujuan dalam menambah penerimaan negara lewat pungutan PNBP sektor kelautan perikanan.

“Kalau ditangkapi (tanpa aturan), nanti habis (sumber daya perikanan), kasihan anak cucu kita gitu. Terus penciptaan lapangan kerja dan keempat itu tadi, baru pendapatan negara,” jelasnya.

KKP menyiapkan satelit nano, kapal dengan drone atau pesawat nirawak serta pesawat nirawak yang mampu menyelam ke dalam perairan (underwater drone) pada 2024 untuk mendukung kesiapan program penangkapan ikan terukur (PIT) berbasis kuota.
“Nanti meluncurkan satelit nano (2024), salah satunya tahun depan. Kemudian kapal drone, underwater drone semua terintegrasi lalu kemudian semua kapal harus dipasang perangkat yang bisa terkoneksi ke pusat komando (command center),” katanya.