Jakarta (ANTARA News) - Otoritas Jasa Keuangan menyambut positif adanya gagasan penggabungan (merger) perusahaan reasuransi milik negara oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan yang ditujukan agar pemerintah mempunyai perusahaan reasuransi dengan modal dan aset yang besar.

"Kami menyambut positif gagasan penggabungan BUMN reasuransi. Dengan penggabungan tersebut dipastikan akan ada penguatan modal reasuransi di Indonesia," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat dihubungi di Jakarta, Selasa malam.

Menurut Muliaman, dengan terbentuknya perusahaan reasuransi yang besar, maka bisa menutup objek-objek risiko yang berskala besar dan bervariasi seperti pertambangan, penerbangan, bencana, dan lingkungan hidup.

"Selain itu, penggabungan tersebut akan meningkatkan kemampuan operasional seperti underwriting (penjaminan), dan efisiensi usaha," ujar Muliaman.

Muliaman menambahkan, jika hal tersebut dapat dilakukan oleh pemerintah, maka bisa mengurangi outflow (aliran dana keluar) devisa ke luar negeri karena selama ini premi harus dibayarkan kepada perusahaan reasuransi di luar negeri.

"Saat ini OJK juga sudah membentuk tim untuk mendalami gagasan tersebut," kata Muliaman.

Sebelumnya, Kementerian BUMN menyatakan akan membentuk perusahaan reasuransi nasional yang besar dengan menggabungkan empat perusahaan BUMN asuransi. Tiga perusahaan reasuransi, yakni PT Reasuransi Internasional Indonesia (Relndo), PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nas-Re), dan PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugu-Re), akan dilebur ke dalam PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero).

Relndo sendiri adalah anak usaha BUMN FT Reasuransi Umum Indonesia (Persero), sedangkan Nas-Re anak usaha PT Askrindo (Persero), dan Tugu-Re anak usaha PT Pertamina (Persero) serta PT Tugu Pratama Indonesia. (C005)