Legislator desak Pemprov DKI evaluasi prosedur penyeberangan laut
18 Maret 2024 19:31 WIB
Seorang anggota Basarnas Spesial Grup melakukan penyelaman untuk mencari satu warga negara asing (WNA) asal Taiwan yang menjadi korban kapal terbalik di Perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/3/2024). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/Spt/aa.
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi A DPRD DKI Dwi Rio Sambodo mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi prosedur penyeberangan laut sebagai tindak lanjut kapal terbalik di perairan Kepulauan Seribu yang menewaskan satu orang warga Taiwan.
"Saya menekankan pemda dan pemerintah pusat untuk bisa lebih ketat melakukan evaluasi penyeberangan laut," kata Rio kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Rio menuturkan evaluasi prosedur penyeberangan ini bertujuan untuk mencegah agar peristiwa terbalik dan tenggelamnya kapal tidak lagi terulang.
Dia menambahkan evaluasi ini harus dilakukan berkelanjutan sehingga tidak sepotong-sepotong dalam menjalankannya.
Dia menilai peristiwa kapal terbalik ini bisa menjadi pembelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan untuk mengevaluasi perizinan, kelayakan kapal, dan kapasitas penumpang.
"Kemudian fitur keselamatan sektor angkutan laut dan perairan, termasuk teknologi informasi kondisi perairan harus dievaluasi," ujarnya.
Diketahui, pada Senin (11/3) KM Pari Kudus membawa 32 penumpang dan tiga anak buah kapal (ABK) dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan hendak menuju Pantai Mutiara.
Namun di tengah diperjalanan kondisi cuaca memburuk yang mengakibatkan KM Pari Kudus terbalik setelah diterjang ombak tinggi disertai angin kencang.
Kapal tersebut membawa sepuluh warga negara asing yakni lima asal China, empat Taiwan, dan satu Korea, dan sisanya 22 penumpang merupakan warga negara Indonesia.
Adapun personel yang terlibat selain Bakamla RI yakni tim penyelamat dari Basarnas DKI Jakarta, Basarnas Pantai Mutiara, Polres Kepulauan Seribu, Pos Airud Untung Jawa, Pos TNI AL, Polair Polda Metro Jaya, dan warga setempat.
Sebelumnya, Jenazah warga Taiwan ditemukan tidak jauh dari lokasi terbaliknya KM Pari Kudus yang ditumpanginya bersama 32 penumpang lainnya yakni di wilayah dermaga Pondok Dayung bagian utara.
“Korban ditemukan tidak jauh dari kapal KM Pari Kudus yang terbalik yakni berada di 13,92 NM (nautical miles/ mil laut),” kata Ketua tim SAR gabungan Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat malam.
Baca juga: Jenazah warga Taiwan ditemukan tidak jauh dari lokasi kapal terbalik
Baca juga: Basarnas kembali hentikan sementara pencarian warga Taiwan
Baca juga: Warga Taiwan yang hilang merupakan tenaga kerja asing di Indonesia
"Saya menekankan pemda dan pemerintah pusat untuk bisa lebih ketat melakukan evaluasi penyeberangan laut," kata Rio kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Rio menuturkan evaluasi prosedur penyeberangan ini bertujuan untuk mencegah agar peristiwa terbalik dan tenggelamnya kapal tidak lagi terulang.
Dia menambahkan evaluasi ini harus dilakukan berkelanjutan sehingga tidak sepotong-sepotong dalam menjalankannya.
Dia menilai peristiwa kapal terbalik ini bisa menjadi pembelajaran bagi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan untuk mengevaluasi perizinan, kelayakan kapal, dan kapasitas penumpang.
"Kemudian fitur keselamatan sektor angkutan laut dan perairan, termasuk teknologi informasi kondisi perairan harus dievaluasi," ujarnya.
Diketahui, pada Senin (11/3) KM Pari Kudus membawa 32 penumpang dan tiga anak buah kapal (ABK) dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan hendak menuju Pantai Mutiara.
Namun di tengah diperjalanan kondisi cuaca memburuk yang mengakibatkan KM Pari Kudus terbalik setelah diterjang ombak tinggi disertai angin kencang.
Kapal tersebut membawa sepuluh warga negara asing yakni lima asal China, empat Taiwan, dan satu Korea, dan sisanya 22 penumpang merupakan warga negara Indonesia.
Adapun personel yang terlibat selain Bakamla RI yakni tim penyelamat dari Basarnas DKI Jakarta, Basarnas Pantai Mutiara, Polres Kepulauan Seribu, Pos Airud Untung Jawa, Pos TNI AL, Polair Polda Metro Jaya, dan warga setempat.
Sebelumnya, Jenazah warga Taiwan ditemukan tidak jauh dari lokasi terbaliknya KM Pari Kudus yang ditumpanginya bersama 32 penumpang lainnya yakni di wilayah dermaga Pondok Dayung bagian utara.
“Korban ditemukan tidak jauh dari kapal KM Pari Kudus yang terbalik yakni berada di 13,92 NM (nautical miles/ mil laut),” kata Ketua tim SAR gabungan Agung dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Jumat malam.
Baca juga: Jenazah warga Taiwan ditemukan tidak jauh dari lokasi kapal terbalik
Baca juga: Basarnas kembali hentikan sementara pencarian warga Taiwan
Baca juga: Warga Taiwan yang hilang merupakan tenaga kerja asing di Indonesia
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: