CPO Indonesia ramah lingkungan
22 Oktober 2013 14:46 WIB
Seorang pekerja mengumpulkan tandan segar kelapa sawit untuk diangkut ke pabrikan pengolahan CPO (Crude Palm Oil), di Pasangkayu, Sulawesi Barat, Kamis (27/12). Saat itu, harga CPO mulai membaik menjadi US$ 781 per metrik ton di Malaysia Derivatives Exchange. Itu harga tertinggi sejak awal Desember yang naik 5 persen. (FOTO ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta (ANTARA News) - CPO Indonesia ramah lingkungan, dinyatakan Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, kepada para pebisnis Uni Eropa dalam forum Dialog Bisnis Indonesia-Eropa, di Jakarta, Selasa.
"Saat ini Indonesia negara terbesar yang mampu memproduksi CPO dengan sertifikat aman, berterima dan berkelanjutan dari segi lingkungan hidup," kata dia, di hadapan para pebisnis itu.
CPO Indonesia saat ini dibuat dengan metode dan mekanisme yang lebih ramah lingkungan.
"Kalau CPO bisa masuk dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), maka nilai perdagangan Indonesia-UE yang saat ini mencapai 33 miliar dolar Amerika Serikat, bisa tembus 50 miliar dolar Amerika Serikat pada 2015-2016," katanya.
Menanggapi itu, Duta Besar Terpilih Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Olof Skoog, menyatakan Eropa adalah pasar yang besar bagi CPO Indonesia.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspor CPO ke Eropa, dengan pengimplementasian CEPA maka nantinya perdagangan di kedua negara bisa lebih berkembang maju," kata Skoog.
"Saat ini Indonesia negara terbesar yang mampu memproduksi CPO dengan sertifikat aman, berterima dan berkelanjutan dari segi lingkungan hidup," kata dia, di hadapan para pebisnis itu.
CPO Indonesia saat ini dibuat dengan metode dan mekanisme yang lebih ramah lingkungan.
"Kalau CPO bisa masuk dalam Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA), maka nilai perdagangan Indonesia-UE yang saat ini mencapai 33 miliar dolar Amerika Serikat, bisa tembus 50 miliar dolar Amerika Serikat pada 2015-2016," katanya.
Menanggapi itu, Duta Besar Terpilih Uni Eropa untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Olof Skoog, menyatakan Eropa adalah pasar yang besar bagi CPO Indonesia.
"Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspor CPO ke Eropa, dengan pengimplementasian CEPA maka nantinya perdagangan di kedua negara bisa lebih berkembang maju," kata Skoog.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013
Tags: