UNICEF: Lebih 13.000 anak tewas dalam serangan Israel di Gaza
18 Maret 2024 15:30 WIB
Arsip foto - Seorang anak laki-laki berlutut di dekat kuburan para korban tewas dalam konflik Hamas-Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, pada Selasa (30/1/2024). ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Teheran (ANTARA) - Badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) mengatakan 13.000 lebih anak terbunuh akibat serangan Israel di Gaza.
UNICEF menambahkan bahwa banyak anak-anak yang mengalami malnutrisi akut dan “bahkan tidak memiliki tenaga untuk menangis”.
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell pada Minggu (17/3) mengatakan kepada CBS News bahwa ribuan orang lainnya terluka dan UNICEF sendiri bahkan tidak dapat menentukan keberadaan mereka.
“Bisa jadi mereka terjebak di bawah reruntuhan … Kami belum pernah melihat tingkat kematian anak-anak sebesar itu di hampir semua konflik lain di dunia,” katanya.
“Saya pernah mendatangi bangsal anak-anak yang menderita anemia malnutrisi parah, semua bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak dan bayi-bayi itu … bahkan tidak mempunyai tenaga untuk menangis”.
Lebih lanjut Russell menambahkan bahwa ada penolakan birokrasi dalam memindahkan truk yang membawa bantuan ke Gaza.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Lebih banyak anak tewas di Gaza daripada konflik global dalam 4 tahun
Baca juga: Potret Timur Tengah: Menengok kehidupan anak-anak di Gaza
UNICEF menambahkan bahwa banyak anak-anak yang mengalami malnutrisi akut dan “bahkan tidak memiliki tenaga untuk menangis”.
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell pada Minggu (17/3) mengatakan kepada CBS News bahwa ribuan orang lainnya terluka dan UNICEF sendiri bahkan tidak dapat menentukan keberadaan mereka.
“Bisa jadi mereka terjebak di bawah reruntuhan … Kami belum pernah melihat tingkat kematian anak-anak sebesar itu di hampir semua konflik lain di dunia,” katanya.
“Saya pernah mendatangi bangsal anak-anak yang menderita anemia malnutrisi parah, semua bangsal benar-benar sepi. Karena anak-anak dan bayi-bayi itu … bahkan tidak mempunyai tenaga untuk menangis”.
Lebih lanjut Russell menambahkan bahwa ada penolakan birokrasi dalam memindahkan truk yang membawa bantuan ke Gaza.
Sumber: IRNA-OANA
Baca juga: Lebih banyak anak tewas di Gaza daripada konflik global dalam 4 tahun
Baca juga: Potret Timur Tengah: Menengok kehidupan anak-anak di Gaza
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: