Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia-Jaya dr Adelina Haryono, Sp.G.K, AIFO-K menyarankan masyarakat yang berbuka puasa dengan asinan Betawi untuk membatasi atau mengurangi kerupuk agar kalorinya tidak tinggi.

"Kerupuk kuning termasuk makanan dengan kalori yang besar dan memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Satu buah kerupuk mi kuning mengandung 120 kkal," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Adelina mengatakan sebenarnya satu porsi hidangan yang bisa dijumpai termasuk saat Ramadhan ini memiliki kandungan kalori sekitar 150-200 kilokalori (kkal) sehingga dapat digolongkan sebagai makanan selingan atau makanan dengan kalori yang cukup rendah.

Namun makanan ini dapat menjadi makanan mengandung kalori apabila dimakan bersama kerupuk yang terlalu banyak.

Baca juga: Bubur ase Betawi makanan wajib untuk penyuka bubur diaduk

Di sisi lain, asinan Betawi merupakan sumber karbohidrat kompleks yang baik dan sumber serat karena mengandung sejumlah sayuran mentah seperti tauge, kol, mentimun, selada kering dan sawi asin. Lalu ada juga tahu kuning dan bahan lainnya.

Tidak hanya itu, sayur-sayuran dalam sajian ini juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang sangat baik, seperti kalium, magnesium, zat besi, zink, kalsium, vitamin C dan vitamin K.

Nutrisi dalam asinan Betawi diperlengkap dengan protein dari tahu dan kacang tanah. Selain sumber protein, tahu dan kacang tanah juga merupakan sumber lemak, vitamin, mineral, dan zat fitokimia yang berperan sebagai antioksidan.

Berbuka puasa dengan makanan yang mengandung banyak serat merupakan hal yang sangat baik, mengingat tingginya kebutuhan serat dalam satu hari (32-37 gram).

"Sedangkan umumnya orang Indonesia jarang mengonsumsi serat dalam jumlah yang cukup saat sahur," tutur dia yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.

Baca juga: Asinan bogor diperkenalkan di Mumbai

Asinan Betawi yang merupakan hasil akulturasi budaya Betawi dan China merujuk pernyataan Kementerian Kebudayaan, telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2021.

Makanan ini terdiri dari sejumlah bahan antara lain sayur-mayur seperti sawi, kembang kol, taoge, selada dan mentimun ditambah tahu.

Kata asinan dalam nama asinan Betawi mengacu pada pengolahan sayuran dalam larutan air, garam dan cuka.