KLK berkomitmen cegah kebakaran perkebunan
18 Maret 2024 04:31 WIB
Head of Public & Government Affairs KLK di Indonesia Mustafa Daulay memberikan pemaparan upaya pencegahan kebakaran kebun di Jakarta, Jumat (15/3/2024) (Antara/Subagyo)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sawit yang terintegasi hulu dan hilir PT KLK Agriservindo menyatakan komitmen untuk menerapkan berbagai tindakan pencegahan untuk mendeteksi dan merespons secara cepat kebakaran di perkebunan dan hutan di sekitarnya.
Head of Public & Government Affairs KLK di Indonesia Mustafa Daulay menjelaskan beberapa tindakan mitigasi yang dilakukan seperti Tim OC rutin patroli lapangan untuk mengidentifikasi dan memadamkan titik api.
"Memasang setidaknya satu stasiun cuaca untuk memantau parameter menghitung Indeks Cuaca Kebakaran (FWI)," katanya di Jakarta, Minggu.
Perusahaan memiliki tim pemadam kebakaran menjalani pelatihan secara berkala yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Manggala Agni dan kegiatan monitoring hotspot turut dilakukan oleh Tim Sustainability KLK.
Baca juga: 15 hektare hutan dan kebun warga di Bangka Selatan hangus terbakar
Di bidang tata kelola sawit berkelanjutan, Grup Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad ini menjadi anggota RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Jumlah anak usaha KLK di Indonesia yang meraih sertifikat RSPO sebanyak 21 perusahaan, sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) berjumlah 24 perusahaan, dan sertifikat ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) berjumlah 7 perusahaan.
"Karena itulah, perusahaan berkomitmen terhadap kebijakan NDPE yaitu No Deforestation, No Peat, dan No Exploitation," ujarnya dalam Buka Puasa Bersama Media.
Sementara itu Presiden Direktur PT KLK Agriservindo Tan Poh Teck penyatakan perusahaan aktif dalam perlindungan lingkungan seperti kampanye penanaman pohon dan pelepasan benih ikan.
Kemudian penerapkan program Konservasi Hutan dan Desa (KONTANDES) sebagai merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan KLK, Aksenta, Belantara dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD).
Baca juga: 34 hektare hutan pinus-lahan pertanian terbakar di Bener Meriah-Aceh
"Kehadiran program ini memberdayakan masyarakat desa untuk berkembang serta melestarikan habitat flora dan fauna yang berada di Kalimantan Timur," katanya.
Terkait penyerapan tenaga kerja, tambahnya, dengan luas perkebunan mencapai 261.521 hektar telah membuka lapangan kerja bagi 27.995 orang.
Saat ini, perusahaan mengelola 18 pabrik kelapa sawit, 3 pabrik inti sawit, 2 refineri, dan 4 pembangkit listrik tenaga biogas.
Head of Public & Government Affairs KLK di Indonesia Mustafa Daulay menjelaskan beberapa tindakan mitigasi yang dilakukan seperti Tim OC rutin patroli lapangan untuk mengidentifikasi dan memadamkan titik api.
"Memasang setidaknya satu stasiun cuaca untuk memantau parameter menghitung Indeks Cuaca Kebakaran (FWI)," katanya di Jakarta, Minggu.
Perusahaan memiliki tim pemadam kebakaran menjalani pelatihan secara berkala yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) atau Manggala Agni dan kegiatan monitoring hotspot turut dilakukan oleh Tim Sustainability KLK.
Baca juga: 15 hektare hutan dan kebun warga di Bangka Selatan hangus terbakar
Di bidang tata kelola sawit berkelanjutan, Grup Kuala Lumpur Kepong (KLK) Berhad ini menjadi anggota RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil).
Jumlah anak usaha KLK di Indonesia yang meraih sertifikat RSPO sebanyak 21 perusahaan, sertifikat ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) berjumlah 24 perusahaan, dan sertifikat ISCC (International Sustainability and Carbon Certification) berjumlah 7 perusahaan.
"Karena itulah, perusahaan berkomitmen terhadap kebijakan NDPE yaitu No Deforestation, No Peat, dan No Exploitation," ujarnya dalam Buka Puasa Bersama Media.
Sementara itu Presiden Direktur PT KLK Agriservindo Tan Poh Teck penyatakan perusahaan aktif dalam perlindungan lingkungan seperti kampanye penanaman pohon dan pelepasan benih ikan.
Kemudian penerapkan program Konservasi Hutan dan Desa (KONTANDES) sebagai merupakan upaya kolaboratif yang melibatkan KLK, Aksenta, Belantara dan Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD).
Baca juga: 34 hektare hutan pinus-lahan pertanian terbakar di Bener Meriah-Aceh
"Kehadiran program ini memberdayakan masyarakat desa untuk berkembang serta melestarikan habitat flora dan fauna yang berada di Kalimantan Timur," katanya.
Terkait penyerapan tenaga kerja, tambahnya, dengan luas perkebunan mencapai 261.521 hektar telah membuka lapangan kerja bagi 27.995 orang.
Saat ini, perusahaan mengelola 18 pabrik kelapa sawit, 3 pabrik inti sawit, 2 refineri, dan 4 pembangkit listrik tenaga biogas.
Pewarta: Subagyo
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: