GKR Hayu jalani prosesi "tantingan"
21 Oktober 2013 22:11 WIB
Sungkeman Pernikahan Agung Mempelai wanita GKR Hayu (kiri) melakukan prosesi sungkeman kepada ayahnda Sri Sultan HB X (tengah) dan ibunda GKR Hemas (kanan) pada Pernikahan Agung Kraton Yogyakarta, Senin (21/10). Proses Pernikahan Agung itu digelar pada 21 - 23 Oktober. (ANTARA FOTO/Regina Safri) ()
Yogyakarta (ANTARA News) - Calon pengantin dari Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Gusti Kanjeng Ratu Hayu (30) menjalani acara "tantingan" di Bangsal Proboyekso Keraton Yogyakarta, Senin malam, sebagai bagian dari prosesi pernikahannya dengan Kanjeng Pangeran Haryo Notonegoro (40).
Acara `tantingan` merupakan pernyataan kesediaan dan kesiapan calon pengantin puteri untuk dipersunting oleh calon pengantin pria.
Sultan HB X yang mengenakan busana taqwa destar, Wangkingan serta sindur menanyakan langsung kepada puterinya mengenai ketetapan hatinya untuk dipersunting KPH Notonegoro.
Menjawab pertanyaan itu, GKR Hayu yang memiliki nama kecil Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurabra Juwita ini menyatakan kesediaan dan kesiapannya untuk dinikahkan.
Pernyataan calon pengantin wanita dari keraton itu kemudian dicatat oleh petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta yang didampingi abdi dalem (pegawai keraton) penghulu. Proses ini sebagai kelengkapan administrasi untuk pernikahan.
Selanjutnya calon pengantin melakukan acara sungkem (sembah sujud) kepada sang ayah. Setelah itu, Sultan HB X diikuti permaisuri GKR Hemas, GKR Pembayun dan GKR Condrokirono meninggalkan Bangsal Proboyekso.
Seusai acara tantingan, Sultan HB X didampingi permaisuri GKR Hemas, GKR Pembayun dan GKR Condrokirono mengunjungi mempelai pria di Bangsal Kasatrian. Saat bertemu dengan mempelai pria, Sultan sempat menanyakan kepada mempelai pria mengenai pesan apa yang mau disampaikan kepada mempelai wanita.
Menjawab pertanyaan Sultan, mempelai pria kemudian menyerahkan mawar putih kepada Sultan untuk diserahkan kepada mempelai wanita.
"Hanya ini saja, tidak bilang "I love you?","kata Sultan yang disambut tawa oleh seluruh kerabat keraton dan kerabat mempelai pria.
Pada Selasa (22/10) pagi akan berlangsung akad nikah di Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta. Prosesi akad nikah dimulai pukul 07.00 WIB.
Seusai akad nikah, mulai pukul 10.00 WIB dilakukan upacara panggih (mempertemukan kedua mempelai) di Bangsal Kencana. Pada pukul 12.00 WIB dilangsungkan upacara tampak kaya di Bangsal Kasatriyan.
(KR-LQH/N002)
Acara `tantingan` merupakan pernyataan kesediaan dan kesiapan calon pengantin puteri untuk dipersunting oleh calon pengantin pria.
Sultan HB X yang mengenakan busana taqwa destar, Wangkingan serta sindur menanyakan langsung kepada puterinya mengenai ketetapan hatinya untuk dipersunting KPH Notonegoro.
Menjawab pertanyaan itu, GKR Hayu yang memiliki nama kecil Gusti Raden Ajeng (GRAj) Nurabra Juwita ini menyatakan kesediaan dan kesiapannya untuk dinikahkan.
Pernyataan calon pengantin wanita dari keraton itu kemudian dicatat oleh petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Keraton, Kota Yogyakarta yang didampingi abdi dalem (pegawai keraton) penghulu. Proses ini sebagai kelengkapan administrasi untuk pernikahan.
Selanjutnya calon pengantin melakukan acara sungkem (sembah sujud) kepada sang ayah. Setelah itu, Sultan HB X diikuti permaisuri GKR Hemas, GKR Pembayun dan GKR Condrokirono meninggalkan Bangsal Proboyekso.
Seusai acara tantingan, Sultan HB X didampingi permaisuri GKR Hemas, GKR Pembayun dan GKR Condrokirono mengunjungi mempelai pria di Bangsal Kasatrian. Saat bertemu dengan mempelai pria, Sultan sempat menanyakan kepada mempelai pria mengenai pesan apa yang mau disampaikan kepada mempelai wanita.
Menjawab pertanyaan Sultan, mempelai pria kemudian menyerahkan mawar putih kepada Sultan untuk diserahkan kepada mempelai wanita.
"Hanya ini saja, tidak bilang "I love you?","kata Sultan yang disambut tawa oleh seluruh kerabat keraton dan kerabat mempelai pria.
Pada Selasa (22/10) pagi akan berlangsung akad nikah di Masjid Panepen, Keraton Yogyakarta. Prosesi akad nikah dimulai pukul 07.00 WIB.
Seusai akad nikah, mulai pukul 10.00 WIB dilakukan upacara panggih (mempertemukan kedua mempelai) di Bangsal Kencana. Pada pukul 12.00 WIB dilangsungkan upacara tampak kaya di Bangsal Kasatriyan.
(KR-LQH/N002)
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013
Tags: