Tenis
Sinner bersyukur bisa ambil hikmah kalah dari Alcaraz
17 Maret 2024 14:47 WIB
Jannik Sinner dari Italia mengembalikan pukulannya ke Carlos Alcaraz dari Spanyol pada Semifinal Putra BNP Paribas Terbuka di Indian Wells Tennis Garden pada 16 Maret 2024 di Indian Wells, California. ANTARA/AFP/Getty Images/Matthew Stockman/pri.
Jakarta (ANTARA) - Kemenangan beruntun 19 pertandingan Jannik Sinner berakhir dengan kekalahan tiga set dari Carlos Alcaraz di Indian Wells, di mana petenis Italia itu sudah menganalisa bagaimana pertandingan semifinal tersebut berjalan.
Petenis Spanyol Alcaraz, juara bertahan di ajang bergengsi ATP-WTA Masters 1000 tersebut, bangkit setelah kehilangan set pertama untuk kemenangan 1-6, 6-3, 6-2 atas Sinner.
Dia tidak hanya kembali mengamankan tempat di final, dia juga menggagalkan upaya Sinner -- setidaknya untuk saat ini -- untuk meraih peringkat dua dunia untuk pertama kalinya.
Sinner, yang mencatat rekor menang kalah 16-0 pada awal tahun ini termasuk gelar Grand Slam perdananya dan kemenangan di Rotterdam, mengatakan dia tidak terlalu khawatir dengan berakhirnya rentetan kemenangan beruntun tersebut.
"Saya tidak terlalu memikirkan hal itu," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Saya bersikap positif sepanjang kemenangan beruntun ini, bahkan sampai sekarang, karena saya kalah di semifinal Indian Wells, yang masih merupakan hasil yang bagus."
"Sekarang, turnamen berikutnya adalah Miami. Jadi saya sudah fokus untuk Miami. Yang pasti sulit jika harus berakhir seperti ini di sini, karena bagi saya ini adalah tempat yang sangat istimewa untuk bermain, tapi saya bersyukur atas apa yang saya lakukan," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Baca juga: Alcaraz beri Sinner kekalahan pertama 2024 untuk ke final Indian Wells
Baca juga: Semifinal Indian Wells Alcaraz vs Sinner ditunda karena hujan
Sinner tampil kuat setelah penundaan hujan selama tiga jam yang menghentikan pertandingan yang berlangsung baru tiga gim.
Ia memenangi empat gim berturut-turut untuk merebut set pertama, namun Alcaraz melakukan penyesuaian yang ia perlukan untuk mengambil kendali pada set kedua.
"Anda selalu terkesan saat bermain melawan dia," kata Sinner.
"Dia bergerak sangat-sangat cepat, seperti yang kita tahu. Apalagi di lapangan yang bolanya memantul sangat tinggi, tidak mudah untuk bermain melawannya,"
"Tetapi apa yang saya lewatkan hari ini adalah bahwa saya terlalu mudah ditebak dalam beberapa hal," ujar peringkat tiga dunia itu.
"Saya melakukan hal yang sama berulang kali, yang menurut saya mengecewakan saya... Saya pikir itulah pelajaran untuk hari ini."
Terlepas dari hasil tersebut, Sinner mengatakan dia menikmati kesempatan untuk menghadapi Alcaraz di panggung besar.
"Stadion penuh sesak. Dua pemain muda berusaha semaksimal mungkin. Ini menyenangkan," kata Sinner.
Satu reli panjang membuat Sinner terjatuh untuk mendapatkan bola kembali. Dia berdiri, dan kemudian menggoyangkan lengan kanannya dan menggosok sikunya.
"Saat ini, saya sedikit merasakan semua itu itu di tubuh saya. Tapi itu normal," kata Sinner sambil tersenyum.
"Saat saya terjatuh, saya merasakan sedikit sakit di siku karena saya terjatuh dengan siku saya dan saya terguling. Jadi, saya juga kesulitan untuk melakukan
servis."
Baca juga: Sinner juarai Rotterdam Open
Baca juga: Juara Australian Open Sinner berambisi capai peringkat satu dunia
Petenis Spanyol Alcaraz, juara bertahan di ajang bergengsi ATP-WTA Masters 1000 tersebut, bangkit setelah kehilangan set pertama untuk kemenangan 1-6, 6-3, 6-2 atas Sinner.
Dia tidak hanya kembali mengamankan tempat di final, dia juga menggagalkan upaya Sinner -- setidaknya untuk saat ini -- untuk meraih peringkat dua dunia untuk pertama kalinya.
Sinner, yang mencatat rekor menang kalah 16-0 pada awal tahun ini termasuk gelar Grand Slam perdananya dan kemenangan di Rotterdam, mengatakan dia tidak terlalu khawatir dengan berakhirnya rentetan kemenangan beruntun tersebut.
"Saya tidak terlalu memikirkan hal itu," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Minggu.
"Saya bersikap positif sepanjang kemenangan beruntun ini, bahkan sampai sekarang, karena saya kalah di semifinal Indian Wells, yang masih merupakan hasil yang bagus."
"Sekarang, turnamen berikutnya adalah Miami. Jadi saya sudah fokus untuk Miami. Yang pasti sulit jika harus berakhir seperti ini di sini, karena bagi saya ini adalah tempat yang sangat istimewa untuk bermain, tapi saya bersyukur atas apa yang saya lakukan," ujar petenis berusia 22 tahun itu.
Baca juga: Alcaraz beri Sinner kekalahan pertama 2024 untuk ke final Indian Wells
Baca juga: Semifinal Indian Wells Alcaraz vs Sinner ditunda karena hujan
Sinner tampil kuat setelah penundaan hujan selama tiga jam yang menghentikan pertandingan yang berlangsung baru tiga gim.
Ia memenangi empat gim berturut-turut untuk merebut set pertama, namun Alcaraz melakukan penyesuaian yang ia perlukan untuk mengambil kendali pada set kedua.
"Anda selalu terkesan saat bermain melawan dia," kata Sinner.
"Dia bergerak sangat-sangat cepat, seperti yang kita tahu. Apalagi di lapangan yang bolanya memantul sangat tinggi, tidak mudah untuk bermain melawannya,"
"Tetapi apa yang saya lewatkan hari ini adalah bahwa saya terlalu mudah ditebak dalam beberapa hal," ujar peringkat tiga dunia itu.
"Saya melakukan hal yang sama berulang kali, yang menurut saya mengecewakan saya... Saya pikir itulah pelajaran untuk hari ini."
Terlepas dari hasil tersebut, Sinner mengatakan dia menikmati kesempatan untuk menghadapi Alcaraz di panggung besar.
"Stadion penuh sesak. Dua pemain muda berusaha semaksimal mungkin. Ini menyenangkan," kata Sinner.
Satu reli panjang membuat Sinner terjatuh untuk mendapatkan bola kembali. Dia berdiri, dan kemudian menggoyangkan lengan kanannya dan menggosok sikunya.
"Saat ini, saya sedikit merasakan semua itu itu di tubuh saya. Tapi itu normal," kata Sinner sambil tersenyum.
"Saat saya terjatuh, saya merasakan sedikit sakit di siku karena saya terjatuh dengan siku saya dan saya terguling. Jadi, saya juga kesulitan untuk melakukan
servis."
Baca juga: Sinner juarai Rotterdam Open
Baca juga: Juara Australian Open Sinner berambisi capai peringkat satu dunia
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: