Rangkasbitung (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta nelayan mewaspadai gelombang tinggi 2,5 meter di Perairan Banten meliputi selatan Banten, Samudera Hindia, Selat Sunda bagian selatan, dan Selat Sunda bagian utara pada 17-18 Maret 2024.

Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang Tatang, saat dihubungi di Rangkasbitung, Banten, Minggu, mengatakan nelayan dan pengguna perairan di wilayah itu perlu waspada terhadap potensi gelombang tinggi yang bisa mencapai 2,5 meter.

Tinggi gelombang itu berpotensi terjadi di selatan Banten, Samudera Hindia, Selat Sunda bagian selatan, dan Selat Sunda bagian utara.

BMKG mengeluarkan peringatan dini risiko tinggi keselamatan terhadap nelayan yang menggunakan perahu kecil, juga nakhoda kapal tongkang, guna menghindari kecelakaan laut agar tidak menimbulkan korban jiwa.

Baca juga: BMKG sebut cuaca ekstrem masih terjadi hingga Senin
"Kami minta nelayan dan kapal tongkang agar waspada jika melaut di Perairan Banten itu," kata Tatang.

Sementara itu sejumlah nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Panggarangan, Kabupaten Lebak, sejak dua pekan terakhir tidak melaut akibat cuaca buruk yang menerjang perairan selatan Banten dan Samudera Hindia.

Tinggi gelombang sekitar 2,5 meter di perairan itu cukup membahayakan bagi nelayan tradisional dengan perahu kecil.

"Kami tentunya lebih baik istirahat di rumah, karena kondisi laut cukup berbahaya dengan tinggi gelombang 2,5 meter," kata Entus (55), seorang nelayan TPI Panggarangan Kabupaten Lebak, Banten.

Baca juga: BMKG: Waspada hujan lebat & angin kencang di DIY hingga 3 hari kedepan
Baca juga: Bibit siklon tropis berdampak terhadap cuaca di Indonesia