Palo Alto, California (ANTARA News) - Para ilmuwan seluruh dunia memiliki prioritas utama menemukan cara untuk mengurangi ukuran dan bobot baterai yang merupakan komponen vital pada mobil listrik.

Volvo merupakan salah satu yang mengembangkan teknologi terbaru baterai mobil listrik.

Seperti dilaporkan Greencarreports, baterai pada mobil elektrik yang digunakan selama ini memiliki ukuran dan bobot yang besar.

Sebuah proyek penelitian yang didanai Uni Eropa dan melibatkan sepuluh perusahaan (Volvo salah satu di antaranya) telah mengembangkan konsep baru komponen struktural ringan penyimpanan energi dengan menggunakan nanomaterial.

Secara sederhana, teknologi ini menggunakan bodi mobil sebagai sistem penyimpanan energi.

Ini bukan konsep baru karena mobil balap Drayson Racing Lola pernah menggunakan struktur baterai dalam konstruksinya.

Pengembangan dari Volvo tersebut merupakan solusi yang memadai untuk mengurangi bobot, ukuran, dan harga baterai yang mahal untuk mobil listrik.

Nanomaterial yang tipis dan kuat terbuat dari serat-serat karbon dan resin polimer yang dibentuk seperti menganyam serat karbon biasa.

Dengan demikian bahan tersebut dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti digunakan dalam struktur bagian utama mobil.

Nanomaterial tersebut juga sekaligus sebagai super kapasitor yang bisa mengisi maupun mengeluarkan energi saat kendaraan digunakan.

Pada prototype Volvo S80, kap bagasi dan kap mesin dibuat dari nanomaterial tersebut.

Volvo mengatakan kap itu sebagai “komponen penyimpanan bertenaga listrik” dan di masa depan bisa mengganti baterai yang ada pada kendaraan saat ini.

Volvo yakin bahwa jika digunakan secara maksimal, komponen tersebuttidak hanya menggantikan baterai pada mobil eletrik tetapi juga dapat mengurangi berat sebesar 15%.