DPR apresiasi PMI soal darah bervirus HIV/AIDS
21 Oktober 2013 16:32 WIB
Pemeriksaan Kesehatan Anak Gratis Petugas mengambil darah pendonor di mobil UDD (Unit Donor Darah) saat digelar donor darah dan pemeriksaan kesehatan anak gratis di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/9). Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati HUT ke-68 PMI. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nova Riyanti Yusuf mengapresiasi langkah Palang Merah Indonesia (PMI) yang terus memastikan bahwa kantong-kantong darah yang akan diberikan kepada pasien bebas dari virus HIV/AIDS.
Demikian disampaikan Nova terkait sikap tanggap PMI tentang adanya 16 kantong darah yang mengandung virus HIV/AIDS di Jember, Jawa Timur, Bekasi, Jawa Barat, dan Boyolali Jawa Tengah.
"Saya mengapresiasi jajaran PMI yang telah bekerja dengan tanggap, disiplin untuk memastikan bahwa setiap tetes darah yang didistribusikan kepada masyarakat tersebut steril, aman, sehingga masyarakat yang membutuhkan dapat tertolong hidupnya, bukan justru terjangkit penyakit/virus baru," kata Nova di Jakarta, Senin.
Terhadap kasus tersebut, dirinya khawatir dengan keamanan kantong darah di seluruh Indonesia. Ia menyarankan agar Unit Transfusi Darah (UTD) harus tetap waspada, tanpa menunggu kasus muncul.
"Saya mendukung langkah PMI Jember yang segera menindaklanjuti temuan tersebut dengan merekomendasikannya ke klinik konseling HIV/AIDS RSUD Soebandi - Jember, tentu dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai rahasia medik dan privasi sang pasien," ujar politisi Demokrat itu.
Selain itu, ia berharap, kasus ini tidak menyurutkan langkah PMI dalam memberikan layanan darah kepada masyarakat Indonesia.
"Justru sebaliknya, saya meminta kepada PMI untuk melakukan penguatan kelembagaan, penambahan personel, pembukaan gerai donor darah di lokasi ramai," kata dia.
Beberapa hari yang lalu, kabar mengejutkan datang dari Jember, Jawa Timur, yakni terdapat sekitar 16 kantong darah mengandung virus HIV/AIDS.
Hal ini diketahui dari hasil test laboratorium dan screening yang dilakukan oleh Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Jember. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Boyolali-Jawa Tengah dan Bekasi-Jawa Barat.
Demikian disampaikan Nova terkait sikap tanggap PMI tentang adanya 16 kantong darah yang mengandung virus HIV/AIDS di Jember, Jawa Timur, Bekasi, Jawa Barat, dan Boyolali Jawa Tengah.
"Saya mengapresiasi jajaran PMI yang telah bekerja dengan tanggap, disiplin untuk memastikan bahwa setiap tetes darah yang didistribusikan kepada masyarakat tersebut steril, aman, sehingga masyarakat yang membutuhkan dapat tertolong hidupnya, bukan justru terjangkit penyakit/virus baru," kata Nova di Jakarta, Senin.
Terhadap kasus tersebut, dirinya khawatir dengan keamanan kantong darah di seluruh Indonesia. Ia menyarankan agar Unit Transfusi Darah (UTD) harus tetap waspada, tanpa menunggu kasus muncul.
"Saya mendukung langkah PMI Jember yang segera menindaklanjuti temuan tersebut dengan merekomendasikannya ke klinik konseling HIV/AIDS RSUD Soebandi - Jember, tentu dengan tetap memperhatikan ketentuan mengenai rahasia medik dan privasi sang pasien," ujar politisi Demokrat itu.
Selain itu, ia berharap, kasus ini tidak menyurutkan langkah PMI dalam memberikan layanan darah kepada masyarakat Indonesia.
"Justru sebaliknya, saya meminta kepada PMI untuk melakukan penguatan kelembagaan, penambahan personel, pembukaan gerai donor darah di lokasi ramai," kata dia.
Beberapa hari yang lalu, kabar mengejutkan datang dari Jember, Jawa Timur, yakni terdapat sekitar 16 kantong darah mengandung virus HIV/AIDS.
Hal ini diketahui dari hasil test laboratorium dan screening yang dilakukan oleh Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Jember. Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Boyolali-Jawa Tengah dan Bekasi-Jawa Barat.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: