"Datangnya hari besar keagamaan biasanya diiringi peningkatan permintaan masyarakat terhadap sejumlah komoditas pangan strategis, sehingga menyebabkan terjadinya kenaikan harga, khususnya komoditas beras," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Nuryakin di Palangka Raya, Sabtu.
Dia mengatakan, setiap datangnya hari besar keagamaan seperti bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, umat Islam menyambutnya dengan penuh suka cita. Maka diperlukan upaya lebih dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasaran.
Pemprov Kalteng pun pada Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah ini melaksanakan kegiatan pasar murah untuk membantu masyarakat khususnya yang kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok tersebut.
Hal itu Nuryakin sampaikan saat mewakili Gubernur Sugianto Sabran dalam pelepasan bantuan sosial pasar murah untuk 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.
Baca juga: Pemprov Kalteng perluas penyaluran beras bersubsidi tekan inflasi
Baca juga: Mensos tegaskan stok beras sejahtera aman hingga Lebaran
Kemudian Kotawaringin Barat 200 ton, Sukamara 30 ton, Lamandau 30 ton, Gunung Mas 30 ton, Katingan 50 ton, serta Kota Palangka Raya 200 ton.
Ia menjelaskan, bantuan sosial sebanyak 462,5 ton yang dilepas hari ini merupakan penyaluran tahap pertama, dan sisanya sebanyak 957,5 ton disalurkan kemudian.
"Paket bantuan yang dibagikan adalah 10 kilogram beras bersubsidi untuk setiap kepala keluarga dengan nilai Rp175 ribu, sehingga masyarakat hanya menebus Rp20 ribu per paketnya," katanya.
Baca juga: Pemprov Jateng salurkan 7 ton beras pada program GPM di Solo
Baca juga: Pemkab Bantul gelontorkan 4 ton beras pada Gerakan Pangan Murah
Baca juga: Pemkab Bogor jual murah 50 ton beras kendalikan harga jelang Ramadhan