Unand kirim dokter ke lokasi bencana layani kesehatan korban banjir
16 Maret 2024 18:38 WIB
Universitas Andalas mengirimkan tim tanggap darurat yang terdiri dari tenaga kesehatan untuk membantu memulihkan kesehatan mental korban banjir di Kabupaten Pesisir Selatan, Sabtu (16/3/2024). ANTARA/HO-Humas Unand.
Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) mengirimkan tim kesehatan ke lokasi bencana banjir dan tanah longsor untuk melayani serta memulihkan kesehatan fisik maupun mental para penyintas bencana di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Tim tanggap darurat ini akan fokus pada kesehatan fisik dan mental korban banjir," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.
Tim tanggap darurat yang dikirim perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut terdiri dari dokter, perawat, apoteker hingga psikolog. Nantinya tim itu akan fokus pada penanganan kesehatan mental seperti trauma healing bagi anak-anak dan perempuan.
"Selama ini kita selalu fokus pada bantuan kesehatan fisik dan material namun abai dengan trauma mental yang dirasakan masyarakat terutama anak-anak," ujar rektor.
Namun setelah melihat kondisi di lapangan, selain bantuan material korban juga membutuhkan pemulihan kesehatan fisik maupun mental. Kehadiran tim tanggap darurat Unand diharapkan dapat membantu menangani pemulihan penyintas banjir dan longsor.
Baca juga: Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten
Efa mengatakan tim tanggap bencana yang dikirim akan tersebar di dua puskesmas lengkap dengan peralatan serta obat-obatan. Bantuan itu diharapkan segera memulihkan kesehatan mental warga sehingga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
"Harapannya dengan bantuan trauma healing ini korban segera pulih dan beraktivitas untuk menjalankan roda perekonomian mereka," ujarnya.
Selain bantuan material dan kesehatan Unand juga akan mengirimkan para pakar dari Fakultas Teknik untuk membantu penanganan listrik dan air bersih yang hingga kini masih menjadi kendala di sejumlah titik.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unand Prof Marzuki mengatakan bantuan tenaga medis ke lokasi bencana merupakan bentuk pengabdian Unand terhadap masyarakat.
"Universitas Andalas sebisa mungkin akan terus memberikan bantuan yang dibutuhkan korban hingga mereka benar-benar pulih," kata dia.
Bantuan yang diberikan tidak hanya bersumber dari kampus itu namun juga dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan yang disalurkan obat-obatan, sembako, pakaian dan 100 kilogram daging rendang.
Baca juga: Mensos serahkan santunan bagi korban banjir-tanah longsor di Sumbar
Baca juga: Kemensos lakukan langkah tanggap darurat bantu korban banjir Sumbar
"Tim tanggap darurat ini akan fokus pada kesehatan fisik dan mental korban banjir," kata Rektor Unand Efa Yonnedi di Padang, Sabtu.
Tim tanggap darurat yang dikirim perguruan tinggi tertua di luar Pulau Jawa tersebut terdiri dari dokter, perawat, apoteker hingga psikolog. Nantinya tim itu akan fokus pada penanganan kesehatan mental seperti trauma healing bagi anak-anak dan perempuan.
"Selama ini kita selalu fokus pada bantuan kesehatan fisik dan material namun abai dengan trauma mental yang dirasakan masyarakat terutama anak-anak," ujar rektor.
Namun setelah melihat kondisi di lapangan, selain bantuan material korban juga membutuhkan pemulihan kesehatan fisik maupun mental. Kehadiran tim tanggap darurat Unand diharapkan dapat membantu menangani pemulihan penyintas banjir dan longsor.
Baca juga: Pemerintah relokasi rumah rusak berat akibat banjir di dua kabupaten
Efa mengatakan tim tanggap bencana yang dikirim akan tersebar di dua puskesmas lengkap dengan peralatan serta obat-obatan. Bantuan itu diharapkan segera memulihkan kesehatan mental warga sehingga bisa kembali beraktivitas seperti biasanya.
"Harapannya dengan bantuan trauma healing ini korban segera pulih dan beraktivitas untuk menjalankan roda perekonomian mereka," ujarnya.
Selain bantuan material dan kesehatan Unand juga akan mengirimkan para pakar dari Fakultas Teknik untuk membantu penanganan listrik dan air bersih yang hingga kini masih menjadi kendala di sejumlah titik.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unand Prof Marzuki mengatakan bantuan tenaga medis ke lokasi bencana merupakan bentuk pengabdian Unand terhadap masyarakat.
"Universitas Andalas sebisa mungkin akan terus memberikan bantuan yang dibutuhkan korban hingga mereka benar-benar pulih," kata dia.
Bantuan yang diberikan tidak hanya bersumber dari kampus itu namun juga dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan yang disalurkan obat-obatan, sembako, pakaian dan 100 kilogram daging rendang.
Baca juga: Mensos serahkan santunan bagi korban banjir-tanah longsor di Sumbar
Baca juga: Kemensos lakukan langkah tanggap darurat bantu korban banjir Sumbar
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: