TOTK Danau Toba digelar untuk menikmati alam, budaya, dan sejarah
15 Maret 2024 22:57 WIB
Sesi jumpa pers di ruangan press conference Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (15/3/2024) tentang acara Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition Danau Toba, Sumatra Utara pada 4-5 Mei mendatang. (ANTARA/Zaro Ezza Syachniar)
Jakarta (ANTARA) - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dengan bangga mengumumkan perhelatan Trail of The Kings (TOTK) Zero Edition yang akan diadakan pada 4 dan 5 Mei 2024 di Danau Toba, Sumatra Utara.
Acara yang diinisiasi dengan menggandeng Creation Sport Division sebagai Organizer ini akan menghadirkan rangkaian kegiatan untuk mempromosikan pariwisata alam, sejarah dan kebudayaan lokal di kawasan Danau Toba.
"Dengan adanya event seperti powerboat di Danau Toba, itu event F1 kelas dunia di boat. Kemudian kita pikir apalagi nih yang gak pake mesin, oke yang pakai otot, keluarlah ide ini, bikin Trail Run, TOTK. Kita mau dorong Danau Toba ini sebagai event place tourism, yang tentunya sifatnya harus eco dan green," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan pada jumpa pers di ruangan press conference Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
TOTK adalah kompetisi trail run (lari lintas alam) yang diharapkan akan menarik 1.500 peserta baik dari dalam dan luar negeri. Kategori perlombaan akan dibedakan berdasarkan jarak rute, dimulai dari kategori Fun Run sejauh 5 kilometer dan 10 kilometer, Trail Run 27 kilometer, hingga Ultra Trail Run 50 kilometer.
Melalui pengalaman lari di alam yang keindahan dan kemegahannya menakjubkan, TOTK juga akan memperkenalkan sejarah dan warisan kebudayaan suku Batak yang kaya kepada para peserta dan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
"Kami dari Kemenpora secara umum ingin memberikan apresiasi dan dukungan atas penyelenggaraan event ini. Kami dari Kemenpora menjadi bagian senang olahraga menjadi salah satu alat untuk mendorong UMKM terutama meningkatkan perekonomian," kata asisten deputi bidang olahraga masyarakat Kemenpora Suyadi Pawiro.
Ajang lari lintas alam TOTK berambisi memperkenalkan jalur Danau Toba ke dunia lari trail dunia. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ir. Aris Darmansyah, M.Eng dalam sambutannya mengungkapkan “TOTK Zero Edition diadakan sebagai usaha mendatangkan UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc) ke Indonesia. UTMB adalah trail run event paling bergengsi di dunia di mana 10 ribu pelari trail run berkumpul setiap tahun. Diharapkan BPODT bisa menyelenggarakan TOTK Zero Edition dengan sukses dan mendapat hasil evaluasi yang memuaskan," katanya.
Melalui kategori perlombaan yang beragam, TOTK Zero Edition mengundang peserta dari segala usia dan tingkat kemampuan untuk bergabung dan menikmati pengalaman yang tak terlupakan.
Tidak hanya menikmati alam, para pelari juga seperti akan membaca cerita mengenai warisan kebudayaan suku Batak yang kaya dan membanggakan dengan melewati desa-desa asal mula budaya suku Batak dan tempat migrasi Raja Batak pada masanya.
Terdapat juga ikon legendaris Batak yaitu Gunung Pusuk Buhit, yang dalam mitologi suku Batak, puncak gunung ini diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak. Gunung ini diperkirakan terbentuk sekitar 54,5 ribu tahun lalu dan memiliki ketinggian 1972 mdpl dan mencakup beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula Mula dan Kecamatan Pangururan.
Selain Pusuk Buhit, jalur juga melewati banyak situs, desa-desa, tempat-tempat wisata, dan lanskap yang mengagumkan. Dengan demikian, para pelari akan dapat menikmati pengalaman unik yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga cerita historis yang memikat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang memberikan sambutannya melalui video mengajak semua elemen masyarakat untuk menyukseskan TOTK Zero Edition ini.
“Mari sukseskan dan bangga berwisata di Indonesia dan dorong semangat 3G, gercep, gebyar, dan gaspol untuk kebangkitan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terima kasih Trail of the Kings," kata Sandiaga.
Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia, dan bagian dari UNESCO Global Geopark dengan 16 geosite di sekitarnya, dan Trail of The Kings dapat menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan awareness terhadap usaha menjaga keberlanjutan habitat dan keindahan alam Danau Toba, serta mempromosikan warisan kebudayaan yang khas dan luhur.
Dengan keindahan alam dan warisan budaya yang kaya, Trail of The Kings akan menjadi wadah bagi para pelari untuk menjelajahi dan mengapresiasi keragaman alam dan budaya Indonesia.
Bagi pelari yang tertarik berkompetisi lari sambil menikmati pesona keindahan alam Danau Toba, dapat langsung mendaftarkan di website resmi TOTK mulai tanggal 13 Maret 2024 hingga kuota peserta terpenuhi. Saat ini, pendaftar masih bisa mendapatkan harga early bird mulai dari 123,000 rupiah.
Baca juga: Wisatawan dan pelaku UMKM: Kami senang ada F1 Powerboat
Baca juga: InJourney : Pengunjung F1 Powerboat 2024 mencapai 70.000 orang
Acara yang diinisiasi dengan menggandeng Creation Sport Division sebagai Organizer ini akan menghadirkan rangkaian kegiatan untuk mempromosikan pariwisata alam, sejarah dan kebudayaan lokal di kawasan Danau Toba.
"Dengan adanya event seperti powerboat di Danau Toba, itu event F1 kelas dunia di boat. Kemudian kita pikir apalagi nih yang gak pake mesin, oke yang pakai otot, keluarlah ide ini, bikin Trail Run, TOTK. Kita mau dorong Danau Toba ini sebagai event place tourism, yang tentunya sifatnya harus eco dan green," kata Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan pada jumpa pers di ruangan press conference Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.
TOTK adalah kompetisi trail run (lari lintas alam) yang diharapkan akan menarik 1.500 peserta baik dari dalam dan luar negeri. Kategori perlombaan akan dibedakan berdasarkan jarak rute, dimulai dari kategori Fun Run sejauh 5 kilometer dan 10 kilometer, Trail Run 27 kilometer, hingga Ultra Trail Run 50 kilometer.
Melalui pengalaman lari di alam yang keindahan dan kemegahannya menakjubkan, TOTK juga akan memperkenalkan sejarah dan warisan kebudayaan suku Batak yang kaya kepada para peserta dan pengunjung dari dalam dan luar negeri.
"Kami dari Kemenpora secara umum ingin memberikan apresiasi dan dukungan atas penyelenggaraan event ini. Kami dari Kemenpora menjadi bagian senang olahraga menjadi salah satu alat untuk mendorong UMKM terutama meningkatkan perekonomian," kata asisten deputi bidang olahraga masyarakat Kemenpora Suyadi Pawiro.
Ajang lari lintas alam TOTK berambisi memperkenalkan jalur Danau Toba ke dunia lari trail dunia. Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Ir. Aris Darmansyah, M.Eng dalam sambutannya mengungkapkan “TOTK Zero Edition diadakan sebagai usaha mendatangkan UTMB (Ultra Trail du Mont Blanc) ke Indonesia. UTMB adalah trail run event paling bergengsi di dunia di mana 10 ribu pelari trail run berkumpul setiap tahun. Diharapkan BPODT bisa menyelenggarakan TOTK Zero Edition dengan sukses dan mendapat hasil evaluasi yang memuaskan," katanya.
Melalui kategori perlombaan yang beragam, TOTK Zero Edition mengundang peserta dari segala usia dan tingkat kemampuan untuk bergabung dan menikmati pengalaman yang tak terlupakan.
Tidak hanya menikmati alam, para pelari juga seperti akan membaca cerita mengenai warisan kebudayaan suku Batak yang kaya dan membanggakan dengan melewati desa-desa asal mula budaya suku Batak dan tempat migrasi Raja Batak pada masanya.
Terdapat juga ikon legendaris Batak yaitu Gunung Pusuk Buhit, yang dalam mitologi suku Batak, puncak gunung ini diceritakan sebagai tempat kelahiran suku Batak. Gunung ini diperkirakan terbentuk sekitar 54,5 ribu tahun lalu dan memiliki ketinggian 1972 mdpl dan mencakup beberapa desa di Kecamatan Sianjur Mula Mula dan Kecamatan Pangururan.
Selain Pusuk Buhit, jalur juga melewati banyak situs, desa-desa, tempat-tempat wisata, dan lanskap yang mengagumkan. Dengan demikian, para pelari akan dapat menikmati pengalaman unik yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga cerita historis yang memikat.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. yang memberikan sambutannya melalui video mengajak semua elemen masyarakat untuk menyukseskan TOTK Zero Edition ini.
“Mari sukseskan dan bangga berwisata di Indonesia dan dorong semangat 3G, gercep, gebyar, dan gaspol untuk kebangkitan ekonomi nasional melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Terima kasih Trail of the Kings," kata Sandiaga.
Danau Toba, danau vulkanik terbesar di dunia, dan bagian dari UNESCO Global Geopark dengan 16 geosite di sekitarnya, dan Trail of The Kings dapat menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan awareness terhadap usaha menjaga keberlanjutan habitat dan keindahan alam Danau Toba, serta mempromosikan warisan kebudayaan yang khas dan luhur.
Dengan keindahan alam dan warisan budaya yang kaya, Trail of The Kings akan menjadi wadah bagi para pelari untuk menjelajahi dan mengapresiasi keragaman alam dan budaya Indonesia.
Bagi pelari yang tertarik berkompetisi lari sambil menikmati pesona keindahan alam Danau Toba, dapat langsung mendaftarkan di website resmi TOTK mulai tanggal 13 Maret 2024 hingga kuota peserta terpenuhi. Saat ini, pendaftar masih bisa mendapatkan harga early bird mulai dari 123,000 rupiah.
Baca juga: Wisatawan dan pelaku UMKM: Kami senang ada F1 Powerboat
Baca juga: InJourney : Pengunjung F1 Powerboat 2024 mencapai 70.000 orang
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: