Baca juga: Kemenkumham Banten lindungi pemenuhan hak penyandang disabilitas
Dengan menggunakan model pendekatan sosial, lanjut dia, stigma mengenai para penyandang disabilitas perlahan dapat dihapuskan sebab pemberian advokasi dan edukasi lebih banyak ditujukan kepada masyarakat serta keluarga sebagai lingkungan sehari-hari para penyandang disabilitas.
Baca juga: KND: Stigma negatif persulit edukasi terhadap pekerja disabilitas
Bukan hanya itu, ia menambahkan model pendekatan sosial juga pada akhirnya memungkinkan para penyandang disabilitas mengembangkan potensi yang dimiliki guna kemandirian hidup mereka.
Model pendekatan yang demikian, sambung dia, jelas berbeda dengan dua model sebelumnya yang melihat persoalan disabilitas sebagai sebuah kutukan maupun kecacatan yang pada akhirnya menempatkan para penyandang disabilitas dalam situasi tidak berdaya dan perlu mendapat santunan seumur hidup.
“Jadi ini yang kami edukasi bahwa kita sekarang di dalam era model pendekatan sosial sehingga setiap individu termasuk juga penyandang disabilitas memiliki hak yang sama dengan warga negara yang lain untuk mengembangkan kapasitas dirinya,” katanya.
Baca juga: China ajukan tiga usulan untuk hak-hak penyandang disabilitas ke PBB