Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano Norman membantah keras pemberitaan mengenai penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat Profesor Subur Budhisantoso.
"Hal itu sama sekali tidak benar. Tidak benar BIN mengambil paksa, menculik, dan menjemput paksa Profesor Subur," kata Kepala BIN Letjen TNI Marciano Norman di Kantor BIN, Sabtu malam.
Dia menambahkan, BIN sama sekali tidak ada kepentingan untuk menjemput Profesor Subur.
"Untuk apa kita menjemput beliau, tidak ada masalah yang mengharuskan BIN meminta keterangan Profesor Subur mengenai apapun," katanya.
Dia menambahkan, Profesor Subur merupakan tokoh terkenal yang dia hormati.
"Saya pribadi sangat menghormati beliau dan pada hari Jumat itu tidak ada diagendakan Kepala BIN untuk menerima Profesor Subur," katanya.
Ia juga menambahkan, beberapa saat lalu dirinya telah berkomunikasi via telepon selular dengan Profesor Subur.
"Saya sudah berkomunikasi dengan beliau, beliau dalam kondisi baik dan sedang berada di Pontianak dalam acara kader dan dalam kondisi sehat wal`afiat," katanya.
Sementara itu, Kepala BIN juga mengaku kecewa dengan pemberitaan yang dinilai menyudutkan lembaga tersebut.
"Saya menyayangkan pemberitaan yang tidak bertanggung jawab," katanya.
BIN menurut dia, tidak akan melakukan hal diluar batas kewenangan, "Kita tidak akan keluar dari koridor yang telah diberikan."
Kepala BIN bantah penculikan Subur Budhisantoso
19 Oktober 2013 22:07 WIB
Kepala BIN Letjen Marciano Norman (ANTARA)
Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
Tags: