Cikarang (ANTARA News) - Seorang pria yang selama ini diketahui mengalami gangguan jiwa ditemukan tewas setelah terjun dari menara telekomunikasi di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu pagi.
Menurut saksi mata, Yudi (33), di lokasi kejadian mengatakan, korban diketahui bernama Ocim Karsim (35), warga Kampung Bulu RT04/RW03, Desa Setia Mekar, Tambun Selatan.
"Ini adalah aksi nekad Ocim yang kesekian kalinya kita ketahui. Sebelumnya dia sempat selamat saat mencoba melakukan bunuh diri," katanya.
Warga menduga aksi bunuh diri dengan terjun dari menara setinggi 45 meter itu dilakukan Ocim karena tekanan ekonomi yang dialaminya.
"Ocim memang tidak memiliki pekerjaan dan mengalami gangguan jiwa. Sebab, sebelumnya Ocim sempat mencoba melakukan aksi bunuh diri dengan meminum racun serangga, namun nyawanya tertolong," kata Warso (35) warga lainnya.
Korban juga pernah diselamatkan warga saat dia memanjat menara telekomunikasi yang berada tepat di depan rumahnya itu pada beberapa bulan lalu, tetapi aksinya diketahui warga dan berhasil selamat.
Dikatakan Warso, Ocim kembali memanjat menara yang sama pada pukul 05.30 WIB secara diam-diam dan nekad terjun hingga meninggal dunia dengan luka di kepala dan tangan sebelah kanan.
"Ocim saya temukan sudah bersimbah darah di bawah menara setelah (saya) mendengar bunyi benda jatuh yang cukup keras," katanya.
Warga pun langsung melarikan jasad korban ke Rumah Sakit Sentosa, namun nyawanya tidak tertolong.
Hingga kini kasus tersebut masih dalam penanganan anggota Polsek Tambun Selatan dengan menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Ocim diketahui mempunyai satu orang isteri dengan dua anak yang bersekolah di SMP dan Madrasah Tsanawiah.
"Rencananya jenazah akan dimakamkan di TPU Perumahan Papan Mas Tambun Selatan siang ini juga," ujar salah seorang keluarga yang tidak mau disebutkan identitasnya.
Seorang pria tewas terjun dari menara di Tambun
19 Oktober 2013 11:19 WIB
Seorang pria tewas terjun dari menara-Ilustrasi. (ANTARANEWS/Joko Sulistyo)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013
Tags: