Kebakaran semak di Australia, 1 tewas dan 193 rumah musnah
19 Oktober 2013 11:06 WIB
Seekor kangguru meloncat menyeberangi jalan menghindari kebakaran semak di wilayah tenggara Victoria, Jumat (18/1) dalam foto handout yang diambil dengan video oleh Australian Broadcasting Corporation. (REUTERS/Australian Broadcasting Corporation/Handout)
Sydney (ANTARA News) - Lebih dari 80 kebakaran semak masih terjadi di seluruh Negara Bagian New South Wales (NSW), Australia, Sabtu, sehingga menewaskan satu orang dan memusnahkan 193 rumah.
Si jago merah dilaporkan telah merenggut satu jiwa hingga Jumat. Korban, yang berusia 63 tahun, berusaha mempertahankan rumahnya dari kobaran api dan meninggal, diduga, akibat serangan jantung pada Jumat.
Kebakaran semak parah terjadi pada Kamis sore (17/10) dan sejauh ini telah memusnahkan 30.000 hektare lahan, kata Dinas Pemadam Kota (RFS).
Ribuan petugas pemadam masih berjuang melawan enam titik kebakaran semak di negara bagian tersebut sementara mereka mengkonfirmasi 193 rumah telah musnah dan sebanyak 109 rumah lagi rusak.
Rob Rogers, Wakil Komisaris RFS, mengatakan temperatur tinggi dan angin kencang diperkirakan kembali pada akhir pekan, sehingga menambah kesulitan petugas pemadam untuk menjinakkan api, kata Xinhua.
Perdana Menteri NSW Barry O`Farrell mengatakan dalam satu taklimat pada Kamis malam, "Jika kita dapat melewati ini tanpa korban jiwa, kita mesti bersyukur pada Tuhan atas keajaiban ini."
Perdana Menteri itu juga memperingatkan akan diperlukan waktu berhari-hari untuk memadamkan semua kobaran api.
Perusahaan asuransi sudah menerima sebanyak 550 klaim dengan total nilai 30 juta dolar AU sejak kebakaran semak pertama kali terjadi, kata Dewan Asuransi Austrlia (ICA) pada Jumat.
ICA meramalkan jumlah itu akan meningkat tajam dalam beberapa hari ke depan.
(C003)
Si jago merah dilaporkan telah merenggut satu jiwa hingga Jumat. Korban, yang berusia 63 tahun, berusaha mempertahankan rumahnya dari kobaran api dan meninggal, diduga, akibat serangan jantung pada Jumat.
Kebakaran semak parah terjadi pada Kamis sore (17/10) dan sejauh ini telah memusnahkan 30.000 hektare lahan, kata Dinas Pemadam Kota (RFS).
Ribuan petugas pemadam masih berjuang melawan enam titik kebakaran semak di negara bagian tersebut sementara mereka mengkonfirmasi 193 rumah telah musnah dan sebanyak 109 rumah lagi rusak.
Rob Rogers, Wakil Komisaris RFS, mengatakan temperatur tinggi dan angin kencang diperkirakan kembali pada akhir pekan, sehingga menambah kesulitan petugas pemadam untuk menjinakkan api, kata Xinhua.
Perdana Menteri NSW Barry O`Farrell mengatakan dalam satu taklimat pada Kamis malam, "Jika kita dapat melewati ini tanpa korban jiwa, kita mesti bersyukur pada Tuhan atas keajaiban ini."
Perdana Menteri itu juga memperingatkan akan diperlukan waktu berhari-hari untuk memadamkan semua kobaran api.
Perusahaan asuransi sudah menerima sebanyak 550 klaim dengan total nilai 30 juta dolar AU sejak kebakaran semak pertama kali terjadi, kata Dewan Asuransi Austrlia (ICA) pada Jumat.
ICA meramalkan jumlah itu akan meningkat tajam dalam beberapa hari ke depan.
(C003)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013
Tags: