Tabalong, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tabalong Provinsi Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi selama tiga tahun terakhir atau 2021-2023 mencapai 4,9 persen.

"Meski fluktuatif tiga tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Tabalong mencapai 4,9 persen," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Tabalong Arianto di Tabalong, Kamis.

Arianto menyampaikan pertumbuhan ekonomi di kabupaten berjuluk "Bumi Saraba Kawa" itu saat pelaksanaan Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2025 yang melibatkan seluruh pihak berwenang.

Arianto menyebutkan tingkat inflasi di Tabalong relatif bagus dibandingkan dengan nasional dan Provinsi Kalsel, yakni 2,39 pada 2023, meskipun fluktuatif mengalami kenaikan selama 2022.

Untuk tingkat pengangguran terbuka di Tabalong selama 2023 sebesar 3,60 persen dan persentase penduduk miskin mencapai 5,77 persen pada periode yang sama.

Sementara itu, Bupati Tabalong Anang Syakhfiani menyampaikan amanah seluruh pemangku kebijakan berkolaborasi memperkuat perekonomian.

"Tugas kita ke depan melakukan penguatan fundamental ekonomi Tabalong agar bisa bertahan di tengah gonjang ganjing ekonomi dunia," ujar Anang.

Terkait tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin yang relatif tinggi di Tabalong, Anang menyebutkan hal itu sebagai dampak dari "bonus" demografi.

Kepala Bappeda Provinsi Kalsel Ariadi Noor mengungkapkan pertumbuhan ekonomi di Kalsel sebesar 4,84 persen pada 2023.

Tercatat, persentase penduduk miskin di Kalsel pada 2023 mencapai 4,29 persen atau 188.928 jiwa menurun dibanding 2022 dengan persentase 4,49 persen atau 195.702 jiwa.

Baca juga: Pemkab Tabalong dukung kelompok ternak dalam pengolahan pupuk
Baca juga: Pemkab Tabalong alokasikan Rp61 miliar perkuat ketahanan pangan
Baca juga: Kemenkeu berikan insentif fiskal Rp9,4 miliar kepada Pemkab Tabalong
Baca juga: Pemkab Tabalong percepat tanam padi guna cegah dampak El Nino