Wapres Ma'ruf shalat Tarawih di Masjid Besar Al Uswah Tanjungpinang
14 Maret 2024 21:50 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan tausiyah saat shalat Tarawih di Masjid Besar Al Uswah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Kamis (14/3/2024) malam. ANTARA/HO-BPMI Setwapres
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan isteri Wury Ma'ruf Amin melaksanakan shalat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Besar Al Uswah, Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), Kamis malam.
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Wapres dan isteri tiba di Masjid Al Uswah sekitar pukul 19:30 WIB dan disambut oleh pengurus masjid.
Pada kesempatan tersebut, bertindak sebagai imam shalat Ustaz Muhammad Salim, sedangkan Wapres didaulat untuk menyampaikan tausiyah sebelum pelaksanaan shalat Tarawih.
Sebagai informasi, Masjid Besar Al Uswah didirikan pada 2013. Masjid seluas 2.123 meter persegi ini memiliki daya tampung 1.800 jemaah.
Adapun bangunannya terbagi menjadi beberapa ruang, yaitu ruang shalat utama, balkon, dan sayap yang dapat memuat sekitar 1.000 jemaah, sedangkan ruang mezanine lantai dua dapat memuat sekitar 800 jemaah.
Baca juga: Wapres bertolak ke Kepri resmikan Ramadhan Fair 2024
Baca juga: Wapres sebut Ramadhan jadi madrasah bagi umat Islam
Konstruksi bangunan masjid yang besar dan kokoh dengan lapisan batuan marmer pada dindingnya, membuat Masjid Al-Uswah tampak megah dan nyaman. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga merupakan pusat aktivitas syiar Islam, khususnya di wilayah Tanjungpinang.
Pada bagian dalam masjid, selain terdapat berbagai hiasan kaligrafi, juga terdapat ornamen berupa ukiran khas Kota Segantang Lada (Bintan) yang dikenal dengan nama motif Lebah Bergantung dan Itik Pulang Petang. Kedua motif ini dipilih karena memiliki nilai filosofis yang dalam sebagai cerminan masyarakat Kepri.
Motif Lebah Bergantung merujuk pada hewan lebah yang memiliki banyak kebaikan, seperti menghasilkan madu dengan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Lebah juga tidak pernah merusak bunganya.
Hal ini menjadi cerminan kehidupan sehari-hari masyarakat Kepri yang terus bertekad untuk memberikan kebaikan kepada sesama dan lingkungan tanpa pamrih.
Sedangkan motif Itik Pulang Petang memiliki makna filosofi tentang keserasian dan keteraturan sebagaimana dicontohkan oleh hewan itik saat berjalan.
Itik selalu berombongan ketika berangkat mencari makan maupun saat pulang pada petang hari. Rombongan itik berjalan beriringan secara teratur tanpa saling mendahului. Hal ini merupakan cerminan masyarakat Kepri yang senantiasa hidup serasi, teratur, dan saling menghormati satu sama lain.
Baca juga: Wapres harap akses pengaduan pelayanan publik semakin diperluas
Baca juga: Wapres minta tingkatkan layanan publik ciptakan iklim usaha yang baik
Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis, Wapres dan isteri tiba di Masjid Al Uswah sekitar pukul 19:30 WIB dan disambut oleh pengurus masjid.
Pada kesempatan tersebut, bertindak sebagai imam shalat Ustaz Muhammad Salim, sedangkan Wapres didaulat untuk menyampaikan tausiyah sebelum pelaksanaan shalat Tarawih.
Sebagai informasi, Masjid Besar Al Uswah didirikan pada 2013. Masjid seluas 2.123 meter persegi ini memiliki daya tampung 1.800 jemaah.
Adapun bangunannya terbagi menjadi beberapa ruang, yaitu ruang shalat utama, balkon, dan sayap yang dapat memuat sekitar 1.000 jemaah, sedangkan ruang mezanine lantai dua dapat memuat sekitar 800 jemaah.
Baca juga: Wapres bertolak ke Kepri resmikan Ramadhan Fair 2024
Baca juga: Wapres sebut Ramadhan jadi madrasah bagi umat Islam
Konstruksi bangunan masjid yang besar dan kokoh dengan lapisan batuan marmer pada dindingnya, membuat Masjid Al-Uswah tampak megah dan nyaman. Selain menjadi tempat ibadah, masjid ini juga merupakan pusat aktivitas syiar Islam, khususnya di wilayah Tanjungpinang.
Pada bagian dalam masjid, selain terdapat berbagai hiasan kaligrafi, juga terdapat ornamen berupa ukiran khas Kota Segantang Lada (Bintan) yang dikenal dengan nama motif Lebah Bergantung dan Itik Pulang Petang. Kedua motif ini dipilih karena memiliki nilai filosofis yang dalam sebagai cerminan masyarakat Kepri.
Motif Lebah Bergantung merujuk pada hewan lebah yang memiliki banyak kebaikan, seperti menghasilkan madu dengan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan. Lebah juga tidak pernah merusak bunganya.
Hal ini menjadi cerminan kehidupan sehari-hari masyarakat Kepri yang terus bertekad untuk memberikan kebaikan kepada sesama dan lingkungan tanpa pamrih.
Sedangkan motif Itik Pulang Petang memiliki makna filosofi tentang keserasian dan keteraturan sebagaimana dicontohkan oleh hewan itik saat berjalan.
Itik selalu berombongan ketika berangkat mencari makan maupun saat pulang pada petang hari. Rombongan itik berjalan beriringan secara teratur tanpa saling mendahului. Hal ini merupakan cerminan masyarakat Kepri yang senantiasa hidup serasi, teratur, dan saling menghormati satu sama lain.
Baca juga: Wapres harap akses pengaduan pelayanan publik semakin diperluas
Baca juga: Wapres minta tingkatkan layanan publik ciptakan iklim usaha yang baik
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: