Disdag Kota Madiun gencar lakukan operasi pasar murah saat Ramadhan
14 Maret 2024 17:21 WIB
Ratusan warga antre membeli sembako murah dalam kegiatan operasi pasar murah dan wartek keliling yang digelar Dinas Perdagangan Kota Madiun di Lapangan Pilangbango, Kartoharjo, Kota Madiun, Kamis (14/3/2024) . Sasarannya tiga kelurahan, yakni Kelurahan Pilangbango, Kanigoro, dan Kelurahan Kelun. ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun
Madiun (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Madiun, Jawa Timur bekerja sama dengan Bulog gencar melakukan operasi pasar pangan murah di sejumlah kelurahan untuk menstabilkan harga bahan pokok yang naik saat Ramadhan 1445 Hijriah .
Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum mengatakan operasi pasar bahan pokok murah di kelurahan-kelurahan tersebut digelar mulai Kamis (14/3) hingga Selasa (26/3).
"Ada beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dijual Rp51.000 per 5 kilogram, telur ayam ras Rp27.500 per kilogram, dan minyak goreng Rp14.000 per liter," kata Tri, Kamis.
Menurut dia, operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga bapok saat Ramadhan 1445 H. Termasuk mengendalikan laju inflasi pada momentum Ramadhan.
Operasi pasar murah akan berlangsung di sembilan titik lokasi untuk mengakomodasi warga di 27 kelurahan se-Kota Madiun. Satu lokasi, tersedia 300 kupon untuk warga di tiga kelurahan sesuai jadwal yang sudah ditentukan Dinas Perdagangan.
"Ini kuotanya 300 paket, jadi satu kelurahan itu kuotanya 100 paket. Teknis pembagian kuponnya itu kami serahkan ke pihak kelurahan, jadi ada kelurahan yang berinisiatif mendata warganya untuk memberikan nomor antrean, ada juga kelurahan yang menyerahkan ke pihak dinas," katanya.
"Kemungkinan menjelang Lebaran masih ada operasi pasar. Kita juga ada OP melalui warung tekan inflasi atau "wartek" di Jalan Merpati, wartek Pasar Besar Madiun (PBM), dan wartek depan Dinas Perdagangan," katanya.
Pihaknya menilai semakin gencar operasi pasar dan pasar murah digelar, harapannya harga sejumlah bahan pangan yang sedang naik dapat turun. Utamanya komoditas beras, gula pasir, dan telur ayam.
Baca juga: Pemkot Madiun kembali gelar "wartek" keliling sasar warga kelurahan
Baca juga: Disperkim Madiun tata permukiman di Kali Gempol kurangi kawasan kumuh
Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Madiun sediakan beras SPHP di "Wartek" keliling
Analis Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan Kota Madiun, Tri Prasetyaningrum mengatakan operasi pasar bahan pokok murah di kelurahan-kelurahan tersebut digelar mulai Kamis (14/3) hingga Selasa (26/3).
"Ada beras program stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dijual Rp51.000 per 5 kilogram, telur ayam ras Rp27.500 per kilogram, dan minyak goreng Rp14.000 per liter," kata Tri, Kamis.
Menurut dia, operasi pasar murah tersebut bertujuan untuk mengendalikan harga bapok saat Ramadhan 1445 H. Termasuk mengendalikan laju inflasi pada momentum Ramadhan.
Operasi pasar murah akan berlangsung di sembilan titik lokasi untuk mengakomodasi warga di 27 kelurahan se-Kota Madiun. Satu lokasi, tersedia 300 kupon untuk warga di tiga kelurahan sesuai jadwal yang sudah ditentukan Dinas Perdagangan.
"Ini kuotanya 300 paket, jadi satu kelurahan itu kuotanya 100 paket. Teknis pembagian kuponnya itu kami serahkan ke pihak kelurahan, jadi ada kelurahan yang berinisiatif mendata warganya untuk memberikan nomor antrean, ada juga kelurahan yang menyerahkan ke pihak dinas," katanya.
"Kemungkinan menjelang Lebaran masih ada operasi pasar. Kita juga ada OP melalui warung tekan inflasi atau "wartek" di Jalan Merpati, wartek Pasar Besar Madiun (PBM), dan wartek depan Dinas Perdagangan," katanya.
Pihaknya menilai semakin gencar operasi pasar dan pasar murah digelar, harapannya harga sejumlah bahan pangan yang sedang naik dapat turun. Utamanya komoditas beras, gula pasir, dan telur ayam.
Baca juga: Pemkot Madiun kembali gelar "wartek" keliling sasar warga kelurahan
Baca juga: Disperkim Madiun tata permukiman di Kali Gempol kurangi kawasan kumuh
Baca juga: Dinas Perdagangan Kota Madiun sediakan beras SPHP di "Wartek" keliling
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2024
Tags: