Deli Serdang (ANTARA) - Bupati Deli Serdang HM Ali Yusuf Siregar turut mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan Pabrik Minyak Makan Merah (PMMM) di Kawasan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN II di Desa Pagar Merbau II, Kecamatan Pagar Merbau, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis.

Peresmian PMMM tersebut dilakukan Presiden Jokowi dalam salah satu agenda kunjungannya ke sejumlah daerah di Sumatera Utara.

Selain didampingi Bupati Deli Serdang HM Ali Yusuf Siregar, Presiden juga didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki, dan Direktur Utama PTPN II, Irwan Perangin-angin.

Presiden Joko Widodo dalam kesempatan tersebut mengatakan Indonesia memiliki lebih dari 15,3 juta hektare kebun kelapa sawit dan 40,5 persennya adalah milik petani. "Artinya ada 6,2 juta hektare milik petani dan kita ingin nilai tambah itu ada di dalam negeri," katanya.

"Oleh sebab itu, kita bangun pabrik minyak makan ini yang pertama kali dan ini kita harapkan dapat memberikan nilai tambah yang baik bagi para petani sawit, utamanya yang sudah dalam bentuk koperasi. Jadi, harga TBS (tandan buah segar) tidak naik dan turun, karena di sini semuanya diolah menjadi barang jadi yaitu minyak makan merah," tambahnya.

Ia mengaku senang, karena harga minyak makan merah itu lebih murah dari minyak goreng yang ada di pasaran. Artinya, minyak itu bisa bersaing di pasar, bisa bersaing yang harganya kompetitif.

Yang kedua, kata dia, vitaminnya tidak hilang. Vitamin A, vitamin E, dan nutrian-nutrian yang lain itu masih ada di minyak yang dipakai untuk menggoreng apapun. Ini sudah dicoba oleh beberapa chef dan mereka menyampaikan, "Pak, minyak makan merah ini beda, lebih enak dan dicek gizinya lebih baik".

"Saya nanti mau beli, mau nyoba juga. Jadi, semuanya kalau beli artinya pemasarannya tidak kemana-mana karena ini kapasitasnya bisa 10 ton CPO (Crude Palm Oil) setiap hari dan bisa menghasilkan minyak makan merahnya kurang lebih 7 ton. Bukan jumlah yang sedikit, jumlah yang banyak. Artinya, memang harus banyak yang beli, ada yang beli, sehingga kita harapkan ini akan sekali lagi memberikan nilai tambah yang baik," ujar Presiden.

Baca juga: Presiden nilai penggunaan minyak makan merah bakal jadi tren

Baca juga: Presiden: Harga beras di Pasar Kawat Sumatera Utara lebih baik