Washington (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama mengingatkan bahwa disfungsi politik akibat penghentian sementara operasi pemerintah (shutdown) telah membesarkan hati musuh-musuh AS dan mencemaskan sekutu-sekutu AS.

Untuk itu Obama berharap bisa menghindarkan krisis serupa pada bulan-bulan mendatang, setelah kesepakatan sementara dicapai Republik dan Demokrat.

"Ada banyak diskusi belakangan ini mengenai politik dari shutdown ini," kata Obama kepada para pekerja Gedung Putih yang kembali bekerja. "Mari kita tegaskan. Tak ada yang menang di sini."

Sang presiden menyeru para politisi untuk bersatu meloloskan anggaran jangka panjang dan mencampakkan kondisi bahaya yang telah menyianyiakan kepercayaan rakyat AS.

Obama berpidato kurang dari 11 jam setelah menandatangani legislasi yang mengakhiri penghentian operasi pemerintah yang sudah berlangsung 16 hari dan diperluasnya otoritas utang pemerintah.

RUU ini untuk sementara mengakhiri kebuntuan yang sempat mengancam ekonomi AS ke status gagal bayar yang bersejarah.

Para investor menyambut gembira kesepakatan Demokrat - Republik yang mengakhiri shutdown dan drama utang ini, sehingga indeks S&P 500 pun melesat 0,067 persen ke posisi tertinggi 1.733.15 poin.

Obama mendesak Kongres, khususnya anggota DPR dari Republik, untuk meloloskan RUU pertanian dan reformasi sistem imigrasi Amerika.

"Mungkin tak ada yang lebih membahayakan kredibilitas Amerika di dunia, ketimbang tontonan yang kita semua saksikan dalam beberapa pekan terakhir," kata Obama.

"Perkembangan terakhir itu telah membesarkan hati musuh-musuh kita, menyemangati para pesaing kita, dan memukul sekutu-sekutu kita yang mengandalkan kita untuk kepemimpinan yang mantap," demikian Obama seperti dikutip AFP.