Penguatan komunitas, lanjut dia, juga akan dilakukan, bahkan dalam waktu dekat akan menggelar program "Nemuin Komunitas" atau Netas untuk mengajak para komunitas parekraf berpartisipasi dalam pengembangan IKN.
Pihaknya juga bakal mengembangkan pariwisata di IKN yang berbasis desa wisata dan desa kreatif menuju sektor parekraf yang berkelanjutan serta pariwisata yang mengedepankan kesadaran lingkungan atau ekowisata (ecotourism).
Diakuinya, wisata di IKN memang dirancang berbeda dengan kawasan wisata lainnya. Hal ini sejalan dengan konsep IKN yang merupakan kota hutan atau forest city yang mengedepankan wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Ekowisata glamping dan kami melihat juga tren berwisata dan ekraf di IKN ini juga akan mengacu kepada konsep berkualitas dan berkelanjutan,” ujarnya pula.
Adapun destinasi wisata yang dapat dikunjungi di sekitar IKN meliputi Desa Budaya Pampang dengan pemandangan hutan tropis dan rumah adat Lamin disusul Pantai Tanah Merah yang berpasir putih dengan dikelilingi pohon cemara,
Kemudian Desa Wisata Mangrove Mentawir yang menawarkan pengalaman menikmati hutan mangrove, Desa Wisata Mahaling serta Goa Tapak Raja yang bernuansa alami dengan dikelilingi pepohonan tropis.
Baca juga: Menparekraf ungkap miliuner asal Oman ingin kembangkan properti di IKN
Baca juga: Menteri Sandi tegaskan pariwisata IKN dikelola bersama masyarakat adat
Baca juga: Direktur OIKN: Ada lima destinasi wisata dapat dikembangkan di IKN