Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar menekankan pentingnya ketahanan keluarga untuk mencegah berulangnya kasus bunuh diri.

"Kalau misal ketahanan keluarganya bagus, maka keluarga itu bisa sama-sama melawan kondisi yang tidak mengenakan," kata Nahar di Jakarta, Kamis.

Untuk membentuk ketahanan keluarga yang baik, dapat dibangun melalui pola pengasuhan yang positif.

Hal itu dikatakannya menanggapi kasus bunuh diri sekeluarga di Penjaringan, Jakarta Utara.

Nahar pun meminta pihak kepolisian untuk mendalami motif kasus ini.

Menurut dia, motif kasus ini penting untuk mencegah terulangnya kasus pada keluarga-keluarga lain yang memiliki masalah serupa.

"Kalau motifnya bisa diungkap maka akan jadi bahan untuk upaya-upaya pencegahan di kemudian hari agar kasus ini tidak terulang lagi," kata Nahar.

Pihaknya menegaskan bahwa kasus serupa tidak boleh terjadi lagi, terlebih melibatkan anak sebagai korban.

"Ini anak ikut terjun, otomatis ada hak hidup anak yang dilanggar. Anak lebih tepat ditempatkan sebagai korban," kata Nahar.

Sebelumnya, satu keluarga yang terdiri dari pria berinisial AE (50), perempuan berinisial AIL (52), anak laki-laki berinisial JWA (13) dan anak perempuan berinisial JL (16), tewas usai melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/3).

Baca juga: KemenPPPA minta polisi temukan motif bunuh diri keluarga di Jakut

Baca juga: Keluarga diminta lindungi anak cegah kekerasan di satuan pendidikan

Baca juga: KemenPPPA sampaikan duka cita mendalam kasus kekerasan anak di Bekasi