Kapolres harap Tim Rescue Harimau dari TSI tangkap harimau di Suoh
14 Maret 2024 13:40 WIB
Suasana saat Kapolres Lampung Barat bersama Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia (TSI) melakukan rapat kordinasi penangkapan harimau di Suoh ANTARA/HO/Humas Polres Lampung Barat.
Lampung Barat (ANTARA) - Kapolres Lampung Barat Akbp Ryky Widya Muharam, meminta kepada Tim Rescue Harimau dari Taman Safari Indonesia (TSI) untuk bertindak cepat dan segera membuat trik jitu agar harimau yang meresahkan warga di Kecamatan Suoh, dapat segera tertangkap dan tidak kembali memakan korban.
"Kami ucapkan selamat datang bapak-bapak dari Taman Safari Indonesia, harapan kami sangat besar terhadap kehadiran bapak-bapak dalam menangani konflik manusia dengan harimau di Suoh," kata Kapolres Lampung Barat Akbp Ryky Widya Muharam, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis. Ia mengatakan tim terdiri dari empat orang yang masing-masing mempunyai keahlian khusus dalam menangani binatang buas seperti harimau.
Keahlian tersebut di antaranya adalah sniper atau penembak (obat bius), pawang harimau (pakar telepati harimau), Ahli peta serta dokter hewan yang semuanya telah memiliki jam terbang cukup tinggi dalam upaya penanganan harimau. "Lakukan upaya cepat dan akurat dalam misi penanganan ini supaya tidak timbul korban baru karena sampai saat ini sudah ada empat korban. Dua orang meninggal dunia, satu orang selamat dan satu lagi luka serius," katanya.
Ia menjelaskan pihak Polres Lampung Barat juga akan membantu penuh pengamanan tim dalam misi menangkap harimau sumatera yang telah meresahkan warga di Lampung Barat. Kemudian salah satu perwakilan dari tim Rescue Harimau mengatakan pihaknya akan berjuang penuh dalam penanganan konflik harimau dengan manusia di Lampung Barat.
Sebab pernah menangani beberapa konflik manusia dengan harimau. dan kebetulan salah satu dari mereka dulu pernah menangani konflik harimau dengan manusia di Talang 5 dan kebun tebu Sumber Jaya namun lupa tahunnya, dan Alhamdulillah dapat tertangkap. Dan semoga kali ini tim juga dapat secepatnya menangkap harimau di Suoh.
Baca juga: Harimau Sumatera kembali menerkam warga di Suoh Lampung Barat
Dalam melakukan upaya penangkapan harimau tersebut tim telah menyiapkan trik khusus salah satunya dengan membuat box trab (kandang jebak) secara alami yang terbuat dari papan atau dibuat senatural mungkin.
Karena dengan metode kandang jebak menggunakan besi kurang efektif karena naluri harimau tidak mau memasuki kandang yang terbuat dari bahan besi atau logam. selain itu mereka akan melakukan penembakan bius jika dimungkinkan tentunya dengan perhitungan yang matang. Selama tim menjalankan misi dibantu dengan tim satgas yang telah dibentuk, tim dari taman safari menghimbau kepada masyarakat sementara waktu mohon kerjasamanya untuk mensterilkan lokasi yang menjadi zona teritori dari harimau yang memakan korban di wilayah Suoh.
"Semoga dengan kedatangan Tim Rescue dari taman safari Indonesia dapat segera menangkap harimau tersebut sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti sediakala," katanya pula. Untuk diketahui Tim datang ke Polres Lampung Barat bersama dengan tim satgas yang sebelumnya sudah menangani harimau yang memakan korban di Suoh diantaranya BKSDA Bengkulu-Lampung dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Baca juga: Kapolres sayangkan pembakaran kantor Resor Kehutanan di Suoh
Baca juga: Delapan konflik satwa terjadi di Agam Sumbar selama awal 2024
"Kami ucapkan selamat datang bapak-bapak dari Taman Safari Indonesia, harapan kami sangat besar terhadap kehadiran bapak-bapak dalam menangani konflik manusia dengan harimau di Suoh," kata Kapolres Lampung Barat Akbp Ryky Widya Muharam, saat dihubungi dari Lampung Selatan, Kamis. Ia mengatakan tim terdiri dari empat orang yang masing-masing mempunyai keahlian khusus dalam menangani binatang buas seperti harimau.
Keahlian tersebut di antaranya adalah sniper atau penembak (obat bius), pawang harimau (pakar telepati harimau), Ahli peta serta dokter hewan yang semuanya telah memiliki jam terbang cukup tinggi dalam upaya penanganan harimau. "Lakukan upaya cepat dan akurat dalam misi penanganan ini supaya tidak timbul korban baru karena sampai saat ini sudah ada empat korban. Dua orang meninggal dunia, satu orang selamat dan satu lagi luka serius," katanya.
Ia menjelaskan pihak Polres Lampung Barat juga akan membantu penuh pengamanan tim dalam misi menangkap harimau sumatera yang telah meresahkan warga di Lampung Barat. Kemudian salah satu perwakilan dari tim Rescue Harimau mengatakan pihaknya akan berjuang penuh dalam penanganan konflik harimau dengan manusia di Lampung Barat.
Sebab pernah menangani beberapa konflik manusia dengan harimau. dan kebetulan salah satu dari mereka dulu pernah menangani konflik harimau dengan manusia di Talang 5 dan kebun tebu Sumber Jaya namun lupa tahunnya, dan Alhamdulillah dapat tertangkap. Dan semoga kali ini tim juga dapat secepatnya menangkap harimau di Suoh.
Baca juga: Harimau Sumatera kembali menerkam warga di Suoh Lampung Barat
Dalam melakukan upaya penangkapan harimau tersebut tim telah menyiapkan trik khusus salah satunya dengan membuat box trab (kandang jebak) secara alami yang terbuat dari papan atau dibuat senatural mungkin.
Karena dengan metode kandang jebak menggunakan besi kurang efektif karena naluri harimau tidak mau memasuki kandang yang terbuat dari bahan besi atau logam. selain itu mereka akan melakukan penembakan bius jika dimungkinkan tentunya dengan perhitungan yang matang. Selama tim menjalankan misi dibantu dengan tim satgas yang telah dibentuk, tim dari taman safari menghimbau kepada masyarakat sementara waktu mohon kerjasamanya untuk mensterilkan lokasi yang menjadi zona teritori dari harimau yang memakan korban di wilayah Suoh.
"Semoga dengan kedatangan Tim Rescue dari taman safari Indonesia dapat segera menangkap harimau tersebut sehingga masyarakat dapat beraktifitas seperti sediakala," katanya pula. Untuk diketahui Tim datang ke Polres Lampung Barat bersama dengan tim satgas yang sebelumnya sudah menangani harimau yang memakan korban di Suoh diantaranya BKSDA Bengkulu-Lampung dan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Baca juga: Kapolres sayangkan pembakaran kantor Resor Kehutanan di Suoh
Baca juga: Delapan konflik satwa terjadi di Agam Sumbar selama awal 2024
Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: