New Delhi (ANTARA) - Pasar saham di India anjlok pada Rabu (13/3), menyebabkan kerugian hingga 14 triliun rupee India (1 rupee = Rp188) atau setara sekitar 169 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.576), demikian dilansir sejumlah media.
Indeks Sensex turun 1.109 poin menjadi 72.558, sementara Nifty tergelincir 422 poin ke angka 21.913.
Sebanyak 223 saham mencapai level terendahnya dalam 52 pekan, menandai sentimen negatif yang meluas di pasar, dan hanya 89 saham berhasil mencapai level tertinggi dalam 52 pekan di Bursa Efek Bombay (Bombay Stock Exchange/BSE), menurut sebuah laporan daring dari India Today.
Saham-saham yang anjlok meliputi PowerGrid, National Thermal Power Corporation (NTPC), Tata Steel, Bharti Airtel, Titan Company, dan Tata Motors di Sensex.
Saham-saham dari sektor-sektor seperti minyak dan gas, logam, barang tahan lama konsumen, dan barang modal merupakan saham yang terkena "pukulan" terberat.
Pasar saham di India anjlok, investor rugi besar
14 Maret 2024 13:11 WIB
Foto yang diambil pada 18 Mei 2020 menunjukkan gedung Bombay Stock Exchange (BSE) di Mumbai, India. (Xinhua/Fariha Farooqui)
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: