Bandarlampung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memantau Indeks Perkembangan Harga (IPH) selama Ramadhan untuk menjaga tingkat inflasi daerah. "Indeks Perkembangan Harga Lampung tidak terlalu tinggi, bahkan masuk 10 terendah. Nilai Indeks Perkembangan Harga Lampung itu 1,7 persen, masih stabil," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto, di Bandarlampung, Kamis.

Ia mengatakan melalui Indeks Perkembangan Harga, pihaknya dapat mengukur perubahan harga dari 20 komoditas pangan yang memiliki kontribusi besar dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) dan bisa membantu pemerintah dalam menentukan kebijakan perekonomian.

"Kalau permintaan meningkat dan pasokan tetap pasti ada kenaikan harga sesuai hukum ekonomi. Jadi kami harus terus melakukan pemantauan indeks perkembangan terutama saat Ramadhan, agar tetap menjaga tingkat inflasi," katanya lagi.

Dia menjelaskan setiap Ramadhan dan menjelang Idul Fitri akan ada peningkatan permintaan pangan di tengah masyarakat, sehingga pemerintah harus menjaga ketersediaan pasokan pangan serta menjaga stabilitas harga di tengah masyarakat.

"Intinya kami harus selalu memantau Indeks Perkembangan Harga, sebab setiap tahun menjelang Idul Fitri atau pada masa puasa pasti ada peningkatan permintaan di masyarakat terutama bahan pangan seperti beras, gula, minyak goreng, cabai, dan bawang ini pasti," ujar dia lagi.

Menurut dia, berdasarkan neraca perdagangan yang dihitung oleh Dinas Ketahanan Pangan setempat, ketersediaan pangan berdasarkan produksi komoditas dan kebutuhan masih mampu memenuhi konsumsi masyarakat Lampung.

"Lampung masih aman tapi harus tetap waspada, dan selain itu harus diawasi juga jangan sampai ada aliran gabah keluar daerah. Sebab kalau ada gabah keluar neraca perdagangan akan tidak seimbang. Dan inflasi Lampung kemarin masih terjaga di angka 3,28 persen, dengan komoditas penyumbang inflasi beras, cabai, bawang ini yang harus di jaga juga jangan sampai meningkat," katanya lagi.

Ia melanjutkan dalam menjaga stabilitas inflasi daerah, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan Bulog dalam menyediakan beras yang merupakan komoditas penyumbang inflasi bagi konsumsi masyarakat.

"Bulog sudah bekerja melalui Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), nanti pemerintah daerah membantu dengan melakukan operasi pasar sesuai dengan kondisi dan perkembangan harga agar tidak terlalu tinggi. Dan dana dekonsentrasi pun ada sehingga harapannya semua bisa stabil serta tersedia," ujar dia lagi.​​
Baca juga: IHSG Kamis dibuka melemah 15,64 poin
Baca juga: Pemprov Lampung tanam cabai 100 hektare stabilkan harga cabai