Jakarta (ANTARA News) - Nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS pada Kamis sore menguat 45 poin dari posisi sebelumnya menjadi Rp11.150 per dolar AS dalam transaksi antarbank di Jakarta.

Menurut Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, dolar AS melemah terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah, seiring ekspektasi pelaku pasar bahwa the Fed akan menunda pengurangan stimulus keuangannya.

"The Fed yang akan mempertahankan kebijakan stimulus keuangannya cenderung menekan nilai tukar dolar AS. Saat ini investor sedang fokus mengenai tapering the Fed hingga tahun depan," kata dia.

Ia menambahkan, The Fed mempertahankan stimulus karena kondisi ekonomi AS masih terganggu akibat penghentian sementara kegiatan pemerintah AS selama 16 hari terakhir.

Sementara pengamat Pasar Uang Bank Himpunan Saudara, Ruly Nova, mengatakan potensi penguatan rupiah cukup terbuka dengan kondisi ekonomi domestik yang positif.

Apalagi, lanjut dia, cadangan devisa Indonesia diperkirakan meningkat setelah ada kesepakatan fasilitas swap antara Bank Indonesia dan bank sentral Korea Selatan pada awal pekan.

"Kondisi rupiah saat ini juga cenderung stabil, fluktuasinya tidak terlalu tinggi," kata dia.